16. Restu

577 48 1
                                    

Taehyung melangkahkan kakinya menuju ruangan ibu dari Jungkook. Setelah mengantongi izin dari sebagian keluarga besar Jeon, maka sekarang harus mendapat restu dari calon ibu mertuanya. Mengetukkan tangannya pada pintu ruang rawat yang tidak lama dibuka oleh Bibi Jungkook yang terlihat kaget melihatnya namun tetap mempersilahkan Taehyung masuk.

Memandang calon ibu mertuanya yang juga kaget itu, Taehyung membungkukkan tubuhnya sembilah puluh derajat yang membuat Yoona gelagapan dan memegang bahunya agar tidak membungkuk padanya. Meskipun secara umur Yoona lebih tua bahkah ayah mertuanya adalah teman Tuan Woosung tetapi ini adalah  keluarga KIm. Berkat keluarga mereka Korea bisa bangkit setelah mengalami krisis ekonomi yang sangat parah waktu itu. Bahkan pemerintah Korea sangat segan dan menyadari pengaruh Keluarga Kim.

Taehyung yang mengetahui ketidaknyamanan dari Ibu Jungkook akhirnya langsung duduk sementara Kang Tae Oh dibelakang Yoona.

"Bibi bagaimana keadaanmu"

"Sudah membaik Tuan Kim, terimakasih sudah merepotkan diri menjenguk saya ditengah jadwal sibuk anda," Yoona membalas dengan senyum lembut yang menurun pada putra bungsunya.

" Syukurlah jika Bibi membaik . Tolong jangan terlalu formal, panggil saja Taehyung seperti Kakek memanggil saya."

" Baiklah, Bibi akan memanggilmu Taehyung. Bibi yakin Taehyung sudah melihat Jungkook. Apa tidak keberatan memberitahu Bibi keadaanya?" dengan agak canggung Yoona tidak bisa menahan diri menanyakan keadaan putranya itu.

"Jungkook menunjukkan perkembangan positif. Jari Jungkook bahkan bergerak merespon apa yang saya katakan."

" Benarkah?! Nak Taehyung tidak berbohong, kan?" Tanpa sadar saking senangnya mengguncang tangan Taehyung. 

" Sungguh Bibi dan alasan saya mengunjungi Bibi menjelaskan kenapa Jungkook bisa merespon sekaligus meminta izin." Taehyung melihat mata kebingungan Yoona dan Tae Oh dibelakangnya.

"Bibi, Jungkook merespon saya ketika saya melamarnya  di ruang ICU." Mendengar kata - kata Taehyung itu membuat Yoona melapaskan tangannya pada Taehyung. Bagaimana bisa putranya dilamar oleh pewaris bisnin tersohor di Korea bahkan dalam keadaan putranya yang masih belum sadar dengan opini publik saat ini.

"Bibi, Saya mencintai Jungkook selama 15 tahun. Dan selama 15 tahun saya menunggu kesempatan untuk bisa membuat Jungkook menjadi istri saya. Saya telah mendapat izin dari Kakek,Nenek, Paman Woobin, dan Seokjin."

Yoona terdiam sejenak, Ayah mertua dan Suaminya bukanlah orang yang mudah apalagi Ibu mertua yang begiti protektif seperti Shin Yang. Perjodohan terakhir kali itu atas permintaan orang tua Jaesong  dengan atas nama hutang budi yang mau tak mau harus dipenuhi.

" Apakah yakin meminang Jungkook untuk menjadi istrimu dan kelak menjadi nyonya besar Kim? Apakah keluarga besar Kim bisa menerima Jungkook?  Sanggupkah anda membela putra saya dihadapan keluarga dan publik? Lihatlah sekarang nama Jungkook di publik sangat buruk bahkan Jungkook mengidap major depressive disorder. Bisakah kamu setia dan melindungi Jungkook? Keluarga Kim memiliki pengaruh besar Taehyung yang sejalan dengan resikonya. Bisakah anda sebagai suami menjadi nahkoda yang baik? Bukan Bibi menganggapmu buruk jangan salah paham. Anda baik Taehyung tapi, anda juga bukan hanya sebagai seorang suami untuk Jungkook, anda berperan sebagai satu - satunya pewaris bisnis besar Kim yang tanggung jawabnya tidak main - main. Saya tidak ingin suatu saat nanti anda membuang Jungkook karena menganggap Jungkook adalah masalah yang paling mudah anda singkirkan. Taehyung anda paham maksud Bibi?"

Rentetan pertanyaan yang sangat panjang Taehyung dengar. Keresahan dan ketakutan yang amat wajar diberikan, apalagi setelah Jungkook terluka. Pertanyaan ibu mertuanya benar tapi, Taehyung sendiri yakin dengan cintanya itu.

My White Moonlight Has Become LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang