Namjoon's POV
The Green Light Club & Bar
Suasana club' ramai sekali pada malam Minggu seperti malam ini. Pengunjung dengan beraneka warna kulit dan warna rambut berjejalan.
Club' tempatku bekerja berada di Hongdae, daerah turis yang ramai sekali. Club' tempatku bekerja lumayan besar, meski belum masuk top five club' & bar di daerah Hongdae. Namun karena club' ini membawa aliran semua musik maka orang dengan selera musik berbeda bisa berkumpul disini.
Ada dua lantai, dibawah sepenuhnya untuk DJ dan melantai dan dilantai dua adalah tempatku bekerja. Semua orang yang ingin minum bisa pesan padaku dan 4 bartender lainnya, termasuk sahabat baikku Jae.
Kuliahku masih dua bulan lagi sehingga aku masih bisa santai bekerja dari sore hingga malam dan jika sudah mulai kuliah maka aku hanya bisa ambil shift sore atau malam untuk menyesuaikan dengan kuliahku.
Dan aku sudah seminggu tak pulang, namun mama dan Kookie selalu menghubungiku. Tak terkecuali tuan Beom. Aku menjadi sedikit tenang dan lega karena sepertinya tuan Beom tak seburuk reputasinya diluaran.
"Jika tuan Beom berulah, maka mama harus memberi tahu padaku, janji, jangan habiskan waktu mene pria yang tak bisa setia padamu. Aku akan segera ambil tanggung jawab untuk Jungkookie dan mama. Kalian jangan takut tak makan meski hanya bersamaku"
Aku masih ingat pesanku pada mama, aku tak mau dia mempertaruhkan harga dirinya di depan tuan Beom hanya agar masa depanku atau masa depan Kookie terjamin. Aku tak keberatan menjadi tulang punggung bagi keduanya. Aku sudah besar sekarang, umurku sudah legal untuk lakukan apapun. Dan aku sudah tunaikan wajib militer, itu yang terpenting.
Dan aku juga bebas menentukan hidupku sekarang.
"Hei !! Jangan melamun kawan, apa yang kau pikirkan ??" Jae sudah ada disampingku dengan dua gelas minuman ditangannya.
"Jae !!"
"Hyung sedang tidak ada, kita bebas, ayo minum sebelum kita sibuk lagi" teriak Jae berusaha mengalahkan suara musik hip-hop yang memekakkan telinga.
Lalu sambil memperhatikan DJ dilantai dua yang dikerubungi gadis-gadis yang meliuk-liukan tubuhnya, kami berdua minum dengan santai.
"Kau harus lebih sering belajar dengan Hyung biar bisa DJ secepatnya" teriak Jae lagi.
Aku memang sedang ada pelatihan khusus DJ secara intensif, itu juga atas permintaan Hyun Hyung, kakaknya Jae. Pria itu sangat baik padaku, karena dia juga tumbuh bersama kami dan tahu bagaimana hidupku. Yang kurang beruntung.
Pekerjaan seperti ini sebetulnya ditentang mama, ia tak mau putranya hidup di dunia malam namun setelah meyakinkannya bahwa aku akan baik-baik saja maka akhirnya aku dibebaskan.
"Jae !!"
"Ya ??"
"Lusa aku pulang, tolong gantikan aku"
"Okay, serahkan padaku"
Aku akan pulang meski tak berniat lama, mungkin semalam saja. Untuk berjumpa mama, Jungkookie, melihat keadaan dirumah dan memastikan mama dan adikku baik-baik saja. Itu saja. Aku tak ingin menjadi ganjalan kebahagiaan mereka. Karena si anak sulung dirumah itu.....membuat kepalaku pening. Sejak pertama berjumpa di kamp militer.
Aku senang tak bisa melihatnya, hatiku lega tak perlu menahan diri di depannya. Jae bilang aku sedang melarikan diri, biarlah demi kebaikan semua orang.
Tiba-tiba serombongan gadis sudah berdiri di depanku dan berebut untuk memesan minuman sambil menggodaku yang aku tanggapi dengan santai. Dan akhirnya aku tenggelam lagi dalam pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brothers
FanfictionSeokjin : Mama kamu menikah dengan papaku karena harta. Namjoon : Mama ku menikah dengan papamu karena dia terjerat rayuan playboy tua seperti papamu. Jungkook : Asik aku punya dua Hyung sekarang. Seokjin+Namjoon : Diam kau !!