Jadilah kekasihku

283 37 5
                                    

"Mau apa ??" tanya Jin sambil mendongakkan wajahnya yang tampak begitu kecil dan tirus di mata Namjoon yang menunduk, memiringkan wajahnya, menggigit pipi dalamnya sendiri karena gemas setengah mati.

"Mau es krim. Mau ??" jawab pemuda itu menjawab es krim namun dengan sensual ia menunjukkan apa itu 'es krim' yang dimaksud sebenarnya.

Tangannya merengkuh pinggang Jin, setengah mengangkat sang Hyung ke dalam pelukannya dan menempelkan seluruh tubuh mereka berdua dengan sangat erat.

Seberkas cahaya memanjang jatuh di muka elok yang mendongak ke arahnya. Matanya yang sayu dan sedang tipsy di mata nya nampak sangat begitu menggairahkan.

Dan otaknya memproses dengan cepat bahwa kondisi Jin yang jinak ini akibat pengaruh alkohol, jika tidak maka ia tak akan sejinak ini.

"Ayo kita pergi" bisiknya lagi sambil menunduk. Sementara suara-suara dibelakangnya mulai gaduh lagi ketika keamanan terdengar kembali masuk dengan membawa beberapa orang

Namun aroma rambut, aroma baju Jin yang tipis, aroma lehernya yang wangi. Dan bentuk pinggangnya yang begitu ramping serta bibirnya yang terlihat seperti minta dicium membuat otaknya tumpul.

"Hyung ayo kita pergi !!" ujarnya lagi sambil menunduk lebih dekat, memiringkan wajahnya dan terlihat kemana arah bibirnya.

Aroma tubuhnya ya Tuhan...

Jin mendongak, mengedipkan matanya dan mendorong wajah Namjoon menjauh.

"Tidak !!"

"Ayo pergi dari sini"

"Ke mana ??"

"Ke hotel"

"Tidak !! Ku adukan kau pada Miss Haarin kalau kau itu nakal"

"Adukan saja, asal jangan marah lagi padaku"

Namjoon tersenyum dengan licik karena ia tahu Jin tak akan lakukan itu. Lalu pemuda itu mengendusi leher Jin dan menyentuhkan bibirnya disana. Hal itu membuat Jin memiringkan lehernya sembari mengindari bibir Namjoon.

"Joon, aku mau pulang" Jin terkejut dengan suaranya sendiri dimana ia bermaksud mengatakannya dengan tegas namun yang keluar adalah nada rengekan.

"Hyung tampak mabuk jadi tak boleh pulang, ikut aku saja" jawab Namjoon dengan tegas sambil meremas pinggang Jin yang begitu kecil dan ramping.

"Joon dimana kau ??" seseorang tiba-tiba memanggil namanya, bergema dengan keras di dalam ruangan bawah  yang mulai kosong. Tekan kerjanya.

"Tunggu aku, nanti kita pergi bersama okay ??!!"

Pemuda itu menarik Jin keluar dari pojokan yang gelap lalu menarik Jin pada sebuah sofa kosong yang masih menampakkan ruangan yang berserakan dengan botol dan makanan ringan yang ditinggalkan pemiliknya begitu saja.

Di situasi seperti ini, club' akan menutup untuk sementara untuk menyelesaikan kekacauan tadi. Sejumlah keamanan dan polisi masih mondar mandir masuk pada ruangan yang dimasuki pemuda itu. Jin duduk dengan sebotol air putih yang disodorkan pemuda itu padanya sesaat sebelum meninggalkan dirinya.

"Aku akan pulang"

"Tidak boleh, Hyung harus menunggu aku"

"Tapi...."

"Pokoknya tunggu aku, jangan kemana-mana, tetap disini sampai aku keluar dari ruangan itu"

Namjoon menyelimutkan kain di bahu Jin yang lebar, menepuk pipinya dengan lembut lalu melangkah dengan mantap dan masuk pada satu ruangan dimana rekan-rekan dan bosnya menunggu.

Step Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang