Pagi ini tuan Beom tak ikut muncul ke ruang makan karena Miss Haarin mengatakan bahwa papa mereka sedang ke luar negeri.
Namun ketidakadaan pria itu tak membuat meja makan sepi karena dirumah ini sudah ada satu orang asing yang sudah berhari-hari menginap. Dan ketambahan satu orang lagi yang manyun duduk disebelah Jungkookie yang makan dengan lahap. Terlihat sangat terpaksa ada di meja makan saat ini.
"Terimakasih sudah merawat saya disini Miss Haarin, saya selalu makan enak disini jadi saya bisa cepat sehat kembali"
Ujar pemuda Brazil sambil memandangi Miss Haarin yang sedang menyendokkan sayur di piring Namjoon yang manyun disebelah Jungkookie.
"Tidak masalah, Ale akan selalu diterima disini"
Dengan cepat Namjoon menoleh pada sang mama yang memanggil tamunya dengan nama kecilnya.
"Obrigado" jawab pemuda tampan itu lagi dalam bahasa Brazil sambil tersenyum. Dan Jin menepuk bahu pemuda itu dengan lembut.
"Ya kalau sudah sembuh jangan lama-lama dirumah ini" celetuk Namjoon.
Suasana yang awalnya nyaman langsung berubah total setelah ucapan Namjoon. Miss Haarin menoleh pada pemuda itu dengan pancaran mata menegur.
Jin langsung menaruh sendok dan garpunya di piring sambil mengangkat wajahnya dengan raut menegur pula.
"Maaf Alexis, Joonie kami hanya bercanda, dia tak bermaksud apa-apa. Ayo makan yang banyak kalian. Jinnie mau tambah dagingnya ?? Jungkookie ayo makannya pelan-pelan. Joon kamu...."
"Aku sudah kenyang, aku harus kembali ke club. Mam aku pergi"
***
Setelah sekian menit mengendarai motor besarnya, Namjoon merasa sedikit lega di dadanya.
Tadi malam dia berusaha membangun kembali ikatan mereka yang sempat dirusak sendiri olehnya. Dan hampir saja apa yang dilakukannya pada Jin akan ketahuan oleh sang mama. Namun untung saja sekian detik sebelum Miss Haarin membuka pintu, Jin mendorong tubuhnya dengan kuat lalu melesat ke arah pintu sehingga seolah pemuda itu sudah hendak keluar kamar setelah mengantar makanan padanya.
Dan leganya sang mama tersenyum bahagia melihat Jin berada di kamar putranya.
Dan pagi ini ia kembali merusak sendiri hubungannya dengan Hyung tirinya dengan mengusir 'pacar'nya dari rumah pemuda itu sendiri.
Namjoon sedikit bingung ini kemajuan apa justru kemunduran bagi hubungan mereka berdua. Sepertinya kemunduran. Pikirnya pesimis. Dia hanya tidak suka ada orang lain diantara Jin dan dirinya.
Tapi Jin selalu menyinggung hubungannya dengan Minji Nuna. Hanya satu kesalahan namun itu terus diungkit dan dijadikan bahan Jin untuk menyingkirkannya.
Pemuda itu melepaskan helm dan mengunci motornya di parkiran bawah tanah dimana berderet bar, club' serta tempat hiburan lainnya di kawasan Hongdae. Club' akan buka beberapa jam lagi namun entah mengapa di dalam sudah ramai meski club' belum dibuka.
Namjoon masuk ke dalam ruangan dan menemukan segerombolan wanita, sumber masalahnya, sedang bersama sahabat-sahabatnya duduk melingkar di sofa-sofa khusus dengan aneka minuman di depannya.
"Hei Joon kemarilah !!"
Namjoon merasa terlambat untuk menghindar karena sebetulnya saat ini dia sedang tak mood meladeni Minji dan sahabat-sahabat perempuannya. Tapi ini adalah bahan dari pekerjaannya sehingga mau tak mau dia harus memenuhi permintaan pelanggan.
***
Jin merasa selama ini bukanlah orang yang suka menikmati hiruk pikuk suasana bar atau club karena pada dasarnya ia daakh orang yang introvert yang lebih suka suasana ketenangan. Namun malam ini tak bisa ditahan dia melangkah masuk pada club yang untuk kesekian kalinya ia datangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brothers
Fiksi PenggemarSeokjin : Mama kamu menikah dengan papaku karena harta. Namjoon : Mama ku menikah dengan papamu karena dia terjerat rayuan playboy tua seperti papamu. Jungkook : Asik aku punya dua Hyung sekarang. Seokjin+Namjoon : Diam kau !!