Bangun tidur kepala Namjoon rasanya sakit karena efek tak bisa tidur nyenyak. Peristiwa tadi malam timbul tenggelam dalam pikirannya hingga kadang iya tak yakin bahwa ada penyusup gelap di kamarnya nyata adanya.
Atau hanya mimpi ??
Namun saat ia bangun dan berdiri di depan cermin barulah iya yakin bahwa peristiwa tadi malam benar-benar terjadi. Ada bekas gigitan di leher kirinya. Dan itu semakin membuatnya sakit kepala.
Itu bertanda ia benar-benar masuk pada masalah baru.
Namun ia juga sudah berjanji akan menemani Jungkookie main basket, maka tanpa mandi pemuda itu keluar kamar, berusaha santai dan mencari-cari adiknya di lapangan basket.
Dan benar saja, adik yang sangat dicintainya itu tak memakai baju dan sudah berlari gesit membawa bola basket lalu dengan lincah meloncat memasukkannya ke dalam ring.
Namjoon bertepuk tangan hingga membuat Jungkookie berhenti sesaat.
"Buka baju Hyung, kata mama sinar matahari pagi bagus buat kesehatan kulit kita" ujar Jungkookie sambil menunjuk t-shirt yang melekat ditubuh sang kakak.
"Okay" jawab pemuda itu sambil melepas t-shirt lalu duduk memakai sepatu basketnya.
"Boleh gabung juga ??" tiba-tiba saja satu orang lagi sudah berada diantara mereka dengan membawa sepatu basketnya.
Namjoon memalingkan wajah pada sosok itu dan terkesiap hangat dan berdebar karena langsung mengingat peristiwa tadi malam. Seketika konsentrasi buyar.
"Tentu saja boleh Hyung, tapi harus buka baju, lihat Namjoonie Hyung juga sudah lepas baju"
Owh Jungkookie noooo.....
Namjoon menoleh pada adiknya, tak habis pikir menyuruh kakak tiri mereka juga telanjang dada. Di depannya.
"Okay !!"
Dan Namjoon berharap ia menolak namun tanpa ragu sedikitpun ternyata si pemilik wajah tampan si pemilik wajah tampan itu langsung membuka bajunya.
Shit !! Mati aku !!
Namjoon memaki dalam hati memandangi tubuh tinggi ramping dan elok serta mulus itu terpampang di depan matanya. Dengan cepat pemuda itu kembali palingkan wajahnya.
"Jinnie hyung, tidakkah kalian mirip?? Seminggu yang lalu bibir Hyung memar dan sekarang lihat leher Namjoonie Hyung yang memar. Kalian memang mirip, aku harus cerita ini pada mama... hehehe"
Namjoon dan Jin saling berpandangan, khawatir.
"Tidak usah, nanti mama khawatir" ujar Namjoon dengan suara yang ditenangkan. Rupanya sang adik menyadari tanda merah dilehernya.
"Hmmm iya ya. Baiklah ayo kita mulai" teriak Jungkookie hingga kedua hyungnya menarik nafas lega.
Lalu tak ada yang berbicara lagi, hanya Jungkookie yang berteriak-teriak kegirangan ketika berhasil mengelabui dua orang yang lebih tua darinya dan kemudian banyak mencetak angka.
Anak itu tak pernah tahu bahwa dua hyungnya yang sama-sama tak berbaju itu kadang sengaja saling menggoda diam-diam dengan membenturkan tubuhnya satu sama lain dengan dalih berebut bola.
***
"Anak-anak sudah main basket nya, ayo mandi lalu sarapan, mama papa tunggu"
Teriakan Miss Haarin membuat tiga orang yang sedang asik berebut bola itu terhenti. Masuk kamar masing-masing lalu mandi dan setengah jam kemudian sudah berkumpul di meja makan.
Mama, papa mereka serta Jungkookie tampak bahagia melihat dua orang yang awalnya tak akur dengan cepat sudah bisa akur. Meski tak pernah melihat mereka berdua berkomunikasi, namun semua bisa merasakan bahwa ketegangan diantara dua orang itu sudah mereda.
"Mama...leher Hyung mem...."
Dengan cepat Namjoon menendang kaki sang adik yang duduk didepannya hingga tak teruskan kata-katanya.
"Kenapa leher Hyung ??" tanya Miss Haarin sambil menyendok sayur dan meletakkannya di piring tuan Beom.
"Iya kenapa leher Hyung ??" timpal tuan Beom.
"Mmmm...tidak apa-apa, cuma katanya sakit, tenggorokannya sakit...agak...tapi enggak parah, mama jangan khawatir" buru-buru Jungkookie meralat ucapannya dengan terbata sebelum sang kakak menendangnya lagi.
Sementara itu Jin yang duduk disebelah Namjoon menunduk dengan wajah merah menahan geli. Dan sesaat Jin kaget ketika Namjoon juga menendang kakinya.
***
"Hyung kenapa tidak menginap lagi ??" tanya Jungkookie ketika melihat Namjoon memasukkan baju-baju bersih ke dalam tas yang hendak dibawanya.
"Hyung harus kerja lagi, tidak bisa lama-lama dirumah. Kalau ada apa-apa cepat hubungi Hyung okay ??" ujar Namjoon sambil membelai rambut Jungkookie.
"Okay, pergilah aku masih mau pipis di kamar mandi Hyung, sudah tidak kuat"
Remaja itu lari terbirit-birit ke kamar mandi yang ada di kamar sang Hyung. Dan sambil tertawa geli, Namjoon segera keluar kamar, namun tak langsung turun. Pemuda itu berdiri di depan sebuah kamar. Diam sebentar lalu mengetuknya.
Tak butuh waktu lama, pintu kamar terbuka menampakkan wajah tampan si pemilik kamar.
"Aku kembali ke tempat kerja"
"Iya"
"Kalau main ke club' hubungi aku dulu, jangan seperti kemarin"
"Okay"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brothers
FanfictionSeokjin : Mama kamu menikah dengan papaku karena harta. Namjoon : Mama ku menikah dengan papamu karena dia terjerat rayuan playboy tua seperti papamu. Jungkook : Asik aku punya dua Hyung sekarang. Seokjin+Namjoon : Diam kau !!