Perfect Doctor

Tentang sebuah keikhlasan

-Jika memang namamu bersanding dengan nama saya di laumul mahfudz nya maka akan ada cara untuk bisa mempersatukan kita, namun jika namamu tidak bersanding dengan nama saya maka saya ikhlas.

Atha Razka Elfathan

"Maaf pak dokter, saya permisi." Alesha langsung bergegas meninggalkan Atha yang masih terdiam membisu.

Zayra yang menyaksikan semua itu jadi kasihan dengan Abang lelakinya itu.
Pasti sakit banget jadi Abang.

💐💐💐

Atha memetuskan untuk masuk kedalam rumah diikuti dengan Zayra yang masih saja terbayang-bayang kejadian yang baru saja terjadi.

Atha meletakkan sepatu dirak. " Assalamu'alaikum." Salamnya.

"Waalaikumsalam." Ternyata diruang tamu sedang rame.

Bunda Hana tersenyum." Anak bunda udah pada pulang, gimana jalan-jalan seru gak?."

Atha masih saja murung, entah apa yang ia fikirkan. " Seru Bun." Jawabnya dengan suara pelan. " Atha masuk kamar dulu ya."

Bunda Hana yang melihat perubahan sikap anak sulungnya itu merasa khawatir.

" Abang kamu kenapa Zayra." Tanya ayah razka yang juga menyadari perubahan sikap Atha.

Zayra memikirkan apa yang harus ia katakan pada bunda dan ayah sekarang. Kasih tau gak ya atau gak usah aja, tapi nanti ayah bunda mana khawatir sama Abang. Aku harus bilang apa dong." Zayra bergulat dengan fikiranya sendiri Sampai ia tidak sadar dengan bunda Hana yang terus memanggilnya.

" Zayra...Zayra.." melihat adiknya yang masih saja melamun itu Zein langsung menyenggol lengan Zayra. Membuat sang empu tersadar.

" Emmm iya Bun.." setelah berulang Kali dipanggil Zayra akhirnya merespon.

" Abang kamu kenapa nak." Tanya bunda. "Jangan buat bunda khawatir kaya gini dong dek" terlihat jelas kekhawatiran diwajah bunda.

Yaudah lah aku ceritain aja kasian juga bunda sampai khawatir kaya giti.

Setelah mempertimbangkan semuanya Zayra lebih memilih untuk menceritakan semua peristiwa yang baru saja terjadi. Zayra menceritakan semuanya secara lengkap.

Seluruh anggota keluarga Elfathan yang berada diruang tamu terkejut mendengar semua cerita Zayra. Mereka tidak menyangka Atha ingin melamar anak gadis orang.

"Karena itu Bun makanya Abang murung, kayaknya bang Atha hatinya lagi terpecah belah." Kata Zayra.

Bunda Hana menghela nafas." Mas aku ijin menenangkan Atha bentar ya." Ijin bunda Hana pada ayah.

Ayah razka menggangguk, tentu ia akan mengijinkan" boleh sayang, kamu tenangin Atha dulu ya." Ayah razka sangat mengerti perasaan Atha saat ini.

💐💐💐

Tokk...tokkk..tok.

" Abang... Bunda boleh masuk nak.?" Tanya bunda Hana dari balik pintu.

" Masuk aja Bun." Terdengar jawaban Atha dari dalam.

Bunda Hana membuka pintu dan mendekat kepada Atha.