Meminta maaf

60 3 0
                                    

-Mengapa harus malu meminta maaf duluan? Meminta maaf duluan tidak harus sepenuhnya kita lah yang bersalah. Namun semua itu adalah bentuk saling menghargainya kita pada pasangan.

Atha Razka Elfathan

Diperjalanan pulang pun Alesha sama sekali tidak mengajak Atha berbicara, sadari tadi Atha terus saja berusaha membuat Alesha berbicara lagi dengannya. Tapi tetap saja Alesha hanya diam dan menatap kesamping jalanan dari jendela mobil. Atha sudah kehabisan cara dan ide untuk membuat Alesha berbicara padanya.

" Sayang, langitnya bagus kan." Kata Atha.

Alesha melihat kearah Atha lalu kearah langit. "Bagus." Jawab Alesha singkat. Lalu kembali diam.

Atha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mengapa perempuannya berbeda sekali?.

Atha dan Alesha sudah sampai dirumah mereka, tanpa berkata apapun Alesha segera masuk dan membersihkan diri. Hari semakin sore, Langitpun sudah gelap.

" Apa aku salah bersikap seperti itu pada mas Atha." Didalam kamar mandi Alesha terus memikirkan sikapnya yang sudah sangat keterlaluan pada Atha.

" Harusnya aku meminta penjelasan padanya kan." Alesha kembali berfikir. Tidak seharusnya ia menyalahkan Atha, ia melampiaskan semua amarah pada Atha yang tidak tahu apa-apa.

" Sayang. Udah selesai mandinya?." Tanya Atha dari luar.

Alesha menghapus jejak-jejak air matanya, ia tidak mau Atha mengetahui jika ia baru saja menangis didalam kamar mandi. Alesha menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, sebelum keluar dari kamar mandi ia memperbaiki penampilannya terlebih dahulu.

" Sayang, gak papa kan?." Khawatir Atha.

Klekk

Atha bernafas lega saat Alesha keluar dari dalam kamar mandi. " Tumben lama yang, mandinya." Kata Atha.

Alesha hanya tersenyum tipis dan pergi meninggalkan Atha yang masih berdiri didepan pintu. Alesha bergegas menyiapkan keperluan sholat dirinya dan milik Atha juga.

Setalah selesai dengan ritual mandinya Atha bersiap untuk berangkat sholat magrib dimasjid komplek, karena waktu magrib telah tiba.

" Sayang, mas kemasjid dulu ya.." ijin Atha. Alesha hanya merespon dengan anggukan.

Cupp

"Pintunya jangan lupa dikunci ya.."

Atha bertekat setelah pulang dari masjid, ia akan mengajak Alesha berbicara. Ia tidak ingin hubungan pernikahan mereka terus seperti ini lebih lama lagi.


💐💐💐

"Assalamu'alaikum." Salam Atha.

Rumah terlihat sepi, tidak ada tanda-tanda keberadaan Alesha dimanapun. " Sayang." Panggil Atha sambil berjalan memasuki ruang tamu.

Atha Kembali berjalan kekamarnya dan Alesha, saat Sampai dikamar ternyata perempuannya sedang tertidur pulas. Dengan posisi tidur membelakangi Atha.

" Udah tidur yang." Tanya Atha sambil memegang lengan Alesha. Tidak biasanya Alesha tidur lebih cepat seperti ini.

" Sayang, maaf kalau mas ada salah sama sayang, mas gak bisa yang kalau kamu cuekin terus kaya gini. mas bingung harus gimana." Lirih Atha.

" Mas, gak kuat kalau kamu cuekin terus yang." Kata Atha lagi.

Tanpa Atha sadari Alesha belum sepenuhnya tertidur, Alesha mendengar semua perkataan Atha padanya. Alesha semakin merasa bersalah.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang