Kabar duka

84 2 1
                                    

Assalamu'alaikum sudah siap dengan chapter 34 nya? Let's go bacaaaaw.

Disclaimer:
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, latar, peristiwa, dan lainnya sebagainya. Semua itu adalah unsur ketidak sengajaan semata, tidak ada unsur menjiplak karya manapun kerena cerita ini adalah hasil pemikiran author sendiri🙏
Semua peristiwa dan kejadian dalam cerita hanya berupa fiksi dan khayalan author.
Mari bijak dalam menanggapinya yaww.

Pesan hye Fani jangan lupa sama sholatnya ya, perbanyak baca Al-Qur'an yaw.

Sholat gak lama kok cuma sampai pulang kepada Allah, setelahnya kita sudah tidak sholat lagi. Jadi jangan ditinggalkan ya.

Buat para ukhti juga, semangat ya istiqomahnya. Terus menutup aurat selalu taat pada perintah Allah Subhana wa Ta'alla dan jangan mau diajak pacaran sama lelaki ajnabi ya Sholehah.

Tinggalkan cerita bubu Fani jika membuat kalian jadi lalai atas perintah Allah Subhana wa Ta'alla.

Barakallah Fikum..

Happy Reading.

-Engkau memeluk nya terlalu erat hingga dia tidak lagi kembali bersama kami. Sakha Keenan Alfaris, kepergian mu meninggal kan luka yang teramat dalam. Mengiklas sangat berat namun menyalahkan takdir pun saya tidak bisa. Wallahi dokter Keenan adalah lelaki baik dan saya saksi nya.

Ayra Hibatillah

" Kita harus keluar dari sini." Ujar seorang dokter yang terjebak bersama ke dua rekannya di runtuhan klinik.

" Gimana caranya? Semua akses jalan tertutup reruntuhan." Timpal yang lainnya.

Ketiga dokter itu terus berusaha mencari cara agar mereka bisa keluar dari reruntuhan bangunan.
Sudah sejak 1 jam lamanya mereka menunggu bala bantuan namun tetap saja tidak ada tanda-tanda datangnya bantuan.

" Tolongggg, siapapun di luar sana tolong." Teriak mereka dengan kencang.

" Tolong, kami terjebak di sini, tolongg."

Ketiganya menghela nafas panjang sambil saling pandang satu sama lain.

" Apa tidak ada orang di luar sana?." Tanya Maher.

Ya, ketiga dokter itu adalah Maher, Atha, dan Keenan.

" Sepertinya mereka sedang mencari cara agar bisa menyelamatkan kita." Kata Keenan dengan yakin.

" Kalau begini terus kita tidak akan bisa keluar." Kata maher kemudian sambil melihat-lihat ke sekitar.

" Lalu kita harus bagaimana?" Tanya dokter Keenan.

Maher berjalan mengelilingi sekitar bangunan klinik yang sudah cukup hancur itu.

" Kau ingin apa?." Tanya Atha.

" Mencari jalan keluar." Kata maher sambil masih terus mencari cara agar mereka bisa segera terbebas dari reruntuhan.

Maher terus menelusuri namun hasilnya tetap nihil tidak ada jalan keluarnya sama sekali. Hingga ia merasa lelah, dan menyandarkan punggungnya pada salah satu tiang.

Tanpa Maher sadari balok yang cukup besar dari atas sudah hendak jatuh menimpah dirinya yang berada di bawah.

" Dokter Maher awaaas." Keenan berlari menghampiri Maher dan mendorong tubuh nya ke samping.

Belum sempat tubuh Keenan berdiri menyelamatkan diri balok itu sudah terjun bebas menghantap kepalanya, darah segar langsung keluar dari hidup dan telinganya begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang