Mekkah dan segala keindahannya

76 4 0
                                    

- Ya Allah saya memenuhi panggilanmu, saya kembali bersama perempuan yang berparas bidadari dan berhati malaikat ini. Kehadirannya selalu saya tunggu dan sekarang dia adalah perempuanku.

Atha Razka Elfathan

Kota mekkah... Kota penuh berkah. Kota yang banyak sekali dikunjungi umat manusia diseluruh Dunia, kota yang menjadi tempat berkumpulnya para umat Islam diseluruh Dunia. Berkumpul menjadi satu dikota ini untuk menjalankan ibadah haji dan umroh.

Kota mekkah, merupakan kota tempat lahirnya nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Kota mekkah menyimpan banyak sekali sejarah peradaban Islam pada masanya.

Gua Hira yang terletak di puncak jabal nur mekkah, juga menjadi tempat Nabi Muhammad pertama kali menerima Wahyu dari Allah Subhana wa Ta'ala. Dikota Mekkah lah nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi dimulai dari kerabat dan orang terdekat beliau hingga dakwah yang mulai terang-terangan.

Bangunan Kakbah, yang begitu kokoh dengan ditutupi kain sutra hitam suci yang disebut kiswah itu terletak di tengah Masjidil Haram di Kota Mekkah. Sampai sekarang bangunan Kakbah masih berdiri kokoh sekali.

Alesha menatap kedepan, ia bisa melihat Baitullah tepat dihadapannya, bagaikan mimpi yang menjadi nyata. Ia tidak menyangka bisa melihat secara langsung seperti sekarang. " Mas.. ini aku gak lagi mimpi kan?." Tanya Alesha sambil menepuk-nepuk pipinya, ia mulai terisak karena terharu.

Atha menggenggam pergelangan tangan Alesha. "Gak sayang. Kamu sedang tidak bermimpi."

" Makasih ya, sayang. Mas bahagia sekali, bisa kemari lagi bersama kamu sayang. Dulu saat pertama kali kesini, mas masih sama ayah dan bunda. Tapi sekarang udah sama istri mas aja." Atha tersenyum bahagia. Ia mengelus-elus kepala Alesha sambil menatap baitullah.

" Mas.. Atha. Kenapa mas begitu baik." Kata-kata Atha selalu mampu membuat Alesha merasa sangat terharu dan bahagia, manjadi satu.

" Ya Allah, aku memenuhi panggilanmu, sekarang aku kembali lagi kemari. Bersama dengan perempuan yang in sya Allah akan selalu berada disampingku, menjadi perempuan yang akan selalu aku muliakan setelah bunda. Perempuan yang akan aku bahagiakan selamanya." Atha berkata sambil menatap kearah Kakbah.

" Terima kasih telah menghadirkan perempuan yang begitu baik dan memiliki ketulusan hati sepertinya.. untuk menjadi perempuanku, terima kasih telah menghadirkan perempuan berhati malaikat seperti dia." Atha mengelus pundak Alesha. Sambil menampakkan senyum manisnya.

" Ya Allah, dia adalah perempuan terakhirku yang begitu cantik, berparas bidadari. Aku berharap cinta yang kami miliki akan sampai kejannahmu, bersama dengan perempuan yang kini berada digenggamanku ini. Tolong ya Allah jangan pisahkan kami, kecuali dengan ajalmu. Wallahi, aku mencintaimu zaujati. Alesha Hibatillah."

Air mata Alesha semakin bercucuran membasahi pipinya, ketika ia mendengar semua penuturan yang Atha katakan. Ia sudah tidak tahu lagi harus berkata-kata apa lagi kepada lelakinya itu. Begitu bersyukurnya kah Atha memilikinya?. Sebahagia itu kah Atha memiliki Alesha dalam hidupnya?.
Alesha menyandarkan kepalanya pada bahu Atha.

" Terima kasih mas.. sudah membuat aku menjadi perempuan paling beruntung didunia ini. Karena memiliki mas, sebagai lelakiku." Kata Alesha sambil menatap kearah Atha dan memberikan senyum terbaiknya.

" Ya Allah.. lelaki yang sekarang bersamaku, mungkin dia memang tidak setampan nabi Yusuf, tidak sesabar nabi Ayub, tidak sekaya nabi Sulaiman, dia juga mungkin tidak serajin dan sepintar nabi Idris." Alesha menatap kearah Atha. " Tapi.. dia lelaki yang sudah terus mau bersabar dengan tulang rusuknya yang bengkok ini."
Alesha kembali menatap baitullah dihadapannya.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang