Aku Mencintainya

65 2 0
                                    

-Ya Allah, dia begitu baik dan sangat memuliakanku sebagai perempuannya, dia selalu mampu membuatku bahagia. Tolong jaga dia selalu jangan biarkan dia pergi dariku, kecuali ajal yang menjemputnya. Wallahi, aku mencintainya.

Alesha Hibatillah

Pukul 02:00 Atha yang terbangun lebih dulu dari Alesha. Tapi ia tidak beranjak dari tempat tidurnya, Atha masih setia menatap wajah perempuannya yang tertidur sangat pulas.

" Sayang, bangun yuk." Atha merapikan rambut Alesha.

" Huaa." Alesha mengucek-ngucek matanya, memenalisir cahaya lampu yang masuk.

" Jam berapa, mas?." Tanya Alesha. Ia bangun dan duduk berhadapan dengan Atha.

" Sudah jam dua, sayang. Kita sholat tahajud yuk." Ajak Atha. Atha membenarkan posisinya menjadi berhadapan dengan Alesha. Kedua pasutri itu duduk bersama ditepi ranjang.

Atha memegang kedua pipi Alesha dan mengelusnya penuh kasih sayang dan kelembutan." Terima kasih ya, sayang. Sudah menjaga diri sayang, hingga mas lah satu-satunya orang yang memiliki." Kata Atha dengan tulus.

Alesha tersenyum. " Terima kasih kembali, mas." Dengan mata yang masih sedikit terpejam Alesha membentuk jari-jari tangannya menjadi bentuk love.

" Gemes, gemes, amat sih istri mas." Atha mencubit pipi Alesha, gemas.

Alesha yang masih merasa kantuk Kembali merebahkan dirinya. Melihat sang istri yang kembali tidur Atha hanya geleng-geleng dan tersenyum. Sepertinya Alesha memang sangat amat lelah.

Setelah selesai melakukan itu Alesha dan Atha langsung membersihkan diri mereka masing-masing sebelum terlelap dalam tidurnya. Jadi mereka bisa langsung melaksanakan sholat tahajud.

" Ngantuk benget, mas." Rengek Alesha dengan manja pada Atha.

" Bangun dulu ya. Nanti tidurnya dilanjut lagi."

Dengan setengah sadar dan rasa kantuk yang masih menyerang, Alesha berusaha melawan kantuknya dan beranjak mengambil wudhu. " Mas." Alesha keget kala Atha memapah tubuhnya.

" Mas bantu. Mas, gak mau istri mas kejedot pintu kamar mandi." Kekeh Atha, ia melihat Alesha yang berjalan sempoyongan karena matanya masih terus terpejam.

Setelah selesai sholat tahajud, Alesha kembali terlelap dipangkuan Atha. Alesha semakin pulas saat Atha membacakan surat Ar-Rahman untuknya sambil menunggu waktu subuh tiba.

Azan subuh berkomandang, tepat saat itu juga Alesha terbangun dari tidurnya. " Udah azan ya mas." Tanya Alesha.

" Iya sayang." Alesha berdiri, ia mengambil wudhu lagi, karena tadi Alesha tertidur. Jadilah ia harus kembali berwudhu.

💐💐💐

Dorr

Suara pecahan balon terdengar dari ruang keluarga, Alesha segera menyelesaikan ritual ganti bajunya dan memakai hijab serta tak lupa kaus kaki dengan cepat. ia harus segera mengecek ada apa diluar kamarnya.

Saat sudah sampai diruang keluarga betapa kagetnya Alesha saat ia melihat ada dua lelaki dewasa yang Alesha tidak tahu siapa dan ada Atha serta Zein juga disana. " Kalian?, Sedang apa?." Tanya Alesha dan menghampiri mereka bertiga.

Alesha melihat-lihat sekeliling rumah yang sudah sangat rapi, seperti telah dibersihkan dengan sangat baik. Alesha melihat ada lilin dan hiasan bunga dimeja makan.

" Selamat pagi, Ny Atha." Kata Maher dan Arkan bersamaan.

Sangat banyak makanan, minuman yang sudah tertata rapi diatas meja makan ini, dan semua itu adalah makanan serta minuman kesukaan Alesha.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang