Jomblo fisabilillah

62 2 0
                                    

Assalamu'alaikum, sudah siap dengan chapter 20?.

Kalian jangan lupa pada sholat dan perbanyak baca Al-Qur'an yaa...

Tinggalkan cerita bubu Fani jika membuat kalian jadi lalai atas perintah Allah Subhana wa Ta'ala.

Buat para ukthi juga, semangat ya istiqomahnya. Terus menutup aurat, selalu taat pada pada perintah Allah Subhana wa Ta'ala, dan jangan mau diajak pacaran sama lelaki ajnabi ya ukhti.
Semangat sholat nya juga yaa, sholat gak lama kok, cuma sampai kita pulang pada Allah Subhana wa Ta'ala setelahnya kita sudah tidak sholat lagi.

Semangat yaww.

Barakallah fikum...

Happy Reading..

-Allah menguji masa muda mu dengan mengirimkan seseorang yang membuat mu jatuh hati padanya, seolah olah ia membawa hakikatnya cinta, nyatanya hanya membuat mu bermaksiat kepadanya. Jangan menduakan dan membagi cintamu kepada Allah hanya untuk hamba-nya semata.

Atha Razka Elfathan

" Mas Atha awass.." teriak Alesha.

Atha langsung membanting stirnya, menghindari kucing yang hendak Ia tabrak. Atha dan Alesha langsung turun dan segera mengecek keadaan anak kucing itu.

Kucing berwarna abu-abu itu terlihat kedinginan dan dalam keadaan yang memperihatinkan sekali. Tubuhnya sudah basah kuyup.

" Ya Allah, mas. Kasian sekali anak kucing ini." Alesha menggendong kucing itu dan menyelimutinya dengan jaket yang Ia kenakan.

" Kita bawa pulang aja yuk mas." Kata Alesha.

Atha yang juga tidak tega, mengiyakan usulan sang istri dan membawa anak kucing itu pulang. " Kasihan sekali anak kucing ini, kenapa bisa sampai basah dan kedinginan seperti ini." Kata Atha.

💐💐💐

Hari sudah lumayan larut, namun Alesha dan Atha masih saja bercerita tentang keseharian mereka.
Alesha bercerita banyak hal yang telah ia lalui, Atha berbaring dipangkuan Alesha sambil menatap lekat wajah sang istri. Tangan Alesha juga tak tinggal dia, ia memijat-mijat kepala Atha dengan tangannya sendiri.

Kruk....kruk...kruk
Suara itu berasal dari perut Atha, sepertinya Atha lapar.
" Sayang, mas laper." Adu Atha sambil memperlihatkan senyum Pepsodent, ia mengelus-elus perutnya.

" Ya Allah mas. Aku lupa, mas belum makan ya.." Alesha baru ingat jika ia belum masak apapun untuk makan malam Atha. " Tapi mas, aku belum masak apapun." Alesha langsung menunduk, ia takut Atha akan marah saat tahu Alesha tidak masak apapun untuk makan malam.

" Maaf mas, aku gak masak apapun." Alesha tidak berani menatap kearah Atha.

Atha bingung dengan perubahan sikap sang istri, mengapa menunduk dan meminta maaf. Atha membenarkan posisinya menjadi duduk disamping Alesha.
" Sayang, kenapa menunduk, hm." Tanya Atha penasaran.

" Aku takut mas Atha marah, aku gak masak. Pasti mas Atha sudah sangat lapar ya." Lirih Alesha sambil menunduk. " Marahin aja aku mas, aku salah."

Atha tersenyum, ia mengangkat dagu Alesha dan mensejajarkan wajahnya diwajah sang istri, membuat wajah Alesha berhadap-hadapan langsung dengan wajah Atha. " Siapa yang bilang mas akan marah?." Tanya Atha.

Alesha merasa gugup saat wajahnya begitu dekat dengan Atha." Aku gak masak, mas. Aku gak becus menjadi istri mas, saat suamiku sedang kelaparan aku tidak menyiapkan makanan apapun untuknya." Alesha kembali menunduk.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang