Perihal menutup aurat

48 3 0
                                    

Assalamu'alaikum sudah siap dengan part 24?

Disclaimer:
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, latar, peristiwa, dan lainnya sebagainya. Semua itu adalah unsur ketidak sengajaan semata, tidak ada unsur menjiplak karya manapun kerena cerita ini adalah hasil pemikiran author sendiri🙏
Semua peristiwa dan kejadian dalam cerita hanya berupa fiksi dan khayalan author.
Mari bijak dalam menanggapinya yaww.

Pesan bubu Fani jangan lupa sama sholatnya ya, perbanyak baca Al-Qur'an yaw.

Sholat gak lama kok cuma sampai pulang kepada Allah, setelahnya kita sudah tidak sholat lagi. Jadi jangan ditinggalkan ya.

Buat para ukhti juga, semangat ya istiqomahnya. Terus menutup aurat selalu taat pada perintah Allah Subhana wa Ta'alla dan jangan mau diajak pacaran sama lelaki ajnabi ya Sholehah.

Tinggalkan cerita bubu Fani jika membuat kalian jadi lalai atas perintah Allah Subhana wa Ta'alla.

Barakallah Fikum..

Happy Reading.

Menutup aurat bukan hanya untuk perempuan yang pandai agama saja, menutup aurat juga bukan hanya untuk perempuan yang pintar mengaji dan berakhlak mulia saja, namun hijab yang panjang serta baju yang longgar adalah untuk semua perempuan yang mengaku dirinya sebagai seorang muslimah. Dan satu lagi, perempuan saya memang adalah ibu-ibu, lebih tepatnya ibu dari calon anak saya!.

- Atha Razka Elfathan

Satu bulan sudah selepas peristiwa kehilangan itu, dunia serasa hancur, namun kehidupan harus terus berjalan sebagaimana mestinya. Sedih boleh tapi jangan berlarut-larut dalam duka.

Sama seperti kedua pasutri ini, Atha serta Alesha sudah mulai bisa kembali beraktivitas seperti biasanya lagi. Mereka mulai merakit kebahagiaan itu bersama.

Seperti saat ini Alesha mengantarkan Atha kedepan pintu, Atha hendak berangkat kerumah sakit karena hari ini Atha mendapatkan shift pagi hingga menjelang sore hari nanti.

" Sayang, beneran gak mau kerumah, bunda aja." Tanya Atha, sejak tadi Atha terus bertanya hal yang sama. Berharap sang istri akan berubah fikiran dan mau menunggunya dirumah Bunda Hana, Atha tak mau Alesha sendirian dirumah walaupun sudah sering Ia tinggal sendiri juga beberapa waktu lalu.

" Gak usah, mas. Aku mau dirumah aja hari ini." Tolak Alesha, bukannya tak mau pergi kerumah Bunda Hana hanya saja Alesha tidak ingin Atha membuang waktunya hanya untuk mengantarkan dirinya.

" Mas Atha, gak usah khawatir ya. Aku bisa jaga diri kok lagipula kompleks disini kan juga ada securitinya yang bisa jagain." Alesha menyakinkan.

" Yaudah kalau gitu, mas berangkat dulu ya. Baik-baik dirumah. Kalau ada apa-apa langsung hubungi, mas ya." Pesan Atha. Ia mengecup kening Alesha.

" Iya, pulang dari rumah sakit nanti anterin aku belanja bulanan ya. Bahan makanan di kulkas udah pada kosong." Kata Alesha mengingatkan, takut Atha lupa dengan janjinya semalam yang akan menemani belanja bulanan.

" Siap, sayangkuh. Suamimu ini akan selalu siap sedia mengantarkan kemanapun Istri mau pergi." Gombal Atha sebelum berangkat. Vitamin pagi ceritanya.

" Masih pagi, mas. Udah gombal aja." Kekah Alesha.

" Beneran loh, yang." Kata Atha lagi.

" Udah, mas. Mending berangkat sekarang, kayaknya langitnya mendung deh dengar gomballan kamu." Canda Alesha. Padahal hari ini langit cerah-cerah saja.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang