Perempuan itu lucu ya?

36 1 0
                                    

Assalamu'alaikum, sudah siapa dengan chapter 26?

Disclaimer:
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, latar, peristiwa, dan lainnya sebagainya. Semua itu adalah unsur ketidak sengajaan semata, tidak ada unsur menjiplak karya manapun kerena cerita ini adalah hasil pemikiran author sendiri🙏
Semua peristiwa dan kejadian dalam cerita hanya berupa fiksi dan khayalan author.
Mari bijak dalam menanggapinya yaww.

Pesan bubu Fani jangan lupa sama sholatnya ya, perbanyak baca Al-Qur'an yaw.

Sholat gak lama kok cuma sampai pulang kepada Allah, setelahnya kita sudah tidak sholat lagi. Jadi jangan ditinggalkan ya.

Buat para ukhti juga, semangat ya istiqomahnya. Terus menutup aurat selalu taat pada perintah Allah Subhana wa Ta'alla dan jangan mau diajak pacaran sama lelaki ajnabi ya Sholehah.

Tinggalkan cerita bubu Fani jika membuat kalian jadi lalai atas perintah Allah Subhana wa Ta'alla.

Barakallah Fikum..

Happy Reading.

Perempuan itu lucu ya, kalau tidak ada yang mendekati dia was-was sendiri. Takut tidak ada jodohnya, takut tidak ada yang menyukai mereka, tapi giliran ada lelaki yang mendekati dia mengajak untuk serius mana panik kaya gitu.

- Maher Bagaskara

Malam semakin larut, namun dua perempuan dewasa yang sadari tadi terus terjaga, rasa kantuk belum juga menghampiri mereka berdua. Ayra dan Fiya, dua sahabat itu terus bercerita dari tadi. Mumpung Ayra menginap dikontrakkan Fiya jadilah mereka memanfaatkan hal itu untuk bertukar cerita.

" Kamu lagi kenapa hayo, dari kemarin setelah pulang dari rumah Alesha jadi suka senyum-senyum sendiri." Selidik Ayra, ia menyadari perubahan perilaku Fiya.

Fiya yang awalnya senyum-senyum sendiri sambil rebahan merubah posisinya menjadi menghadap Ayra sambil tersenyum manis.

" Ay, kamu kenal sama teman suaminya Alesha?" Tanya Fiya ditengah-tengah obrolan mereka.

" Suami Alesha? Teman Atha maksud kamu?" Ayra memastikan.

Dengan cepat Fiya mengangguk. " Iya, kamu kenal sama yang namanya Maher?."

Ayra terdiam, ia tidak tahu harus menanggapi apa pada sahabatnya, Ayra tidak mengenal Maher walaupun sudah beberapa kali bertemu dengan sahabat Atha namun Ayra masih tidak tahu nama mereka siapa, termasuk lelaki nyebelin yang Ayra temui saat pernikahan Alesha beberapa bulan lalu.

" Aku gak kenal, memang kenapa fiy."

Fiya senyum-senyum tak jelas. Membuat Ayra merasa takut sahabatnya ini sebenarnya bukanlah Fiya. " Fiy, kamu jangan senyum-senyum kaya gitu lah. Aku jadi takut ini."

" Ih kamu mah, Ay." Fiya kesal. " Menurut kamu ya, kira-kira aku cocok gak kalau sama Maher?." Tanya Fiya.

Ayra terdiam dan menutup mulutnya tak percaya.
" Hah? Kamu suka sama dia?."  Ayra kaget.

" Aku juga sebenarnya gak tahu sih. Ini itu perasaan suka atau hanya sekedar kagum aja." Kata Fiya. Ia bingung dengan perasaannya sendiri.

" Tapi ya, Ay. Alesha beberapa kali cerita soal sahabat suaminya dan dari ceritanya aku bisa mengambil kesimpulan kalau Maher itu adalah lelaki baik, dari penampilannya aja sudah kelihatan lelaki baik-baik." Fiya bersemangat, beberapa kali memang Alesha sempat bercerita soal kebaikan para sahabat suaminya.

Perfect Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang