28.

1.8K 110 7
                                    

halo aku kembali👋🏻

Kenzo menatap Dinda dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo menatap Dinda dalam. "Gue juga serius, Dinda. Sejak awal gue ga pernah main-main soal hubungan kita."

"Tapi kita masih terlalu muda un—"

"Why if we are too young?" Potong Kenzo mengintimidasi.

Dinda menjauhkan dirinya dari Kenzo. "Udah cukup, jangan bahas pernikahan." Finalnya, menghindari pembicaraan.

"Kenapa kalo gue bahas pernikahan? Bahkan setelah lulus lo juga bakal dinikahin sama cowok yang bahkan entah siapa lo ga tau, dan lo ga nolak. Why Dinda?"

"Karena ini permintaan, Papa." Sahut Dinda tanpa menatap Kenzo lantaran takut dengan tatapan cowok itu.

"Oke."

Dinda menatap Kenzo saat mendengar jawaban singkat dengan nada—marah tersebut. "Ke-kenzo maaf gue ga maksud nola—"

"Lo boleh lepasin cincin itu sekarang." Ucap Kenzo memotong ucapan Dinda.

Air mata Dinda menetes mendengar itu, ia menggelengkan kepalanya kecil. "Kenzo maaf, gue ga maksud nolak lo. Gue cuma belum siap. Ini terlalu tiba-tiba. Dan alasan paling kuat adalah, gue masih terikat sama perjodohan itu."

"Masalah perjodohan kita bisa cari solusinya bareng-bareng," Sahut Kenzo.

"Kalo lo mau, besok gue bakal ke rumah Papa lo buat minta—kalo bisa mohon ke Papa lo untuk batalin perjodohan sialan lo sama cowok sialan yang indentitas nya lo ga tau itu." Sambungnya penuh penekanan.

Dinda menggenggam tangan Kenzo. "Ga akan semudah itu, Zo."

"Gue tau ga mudah Dinda, makanya kita harus berjuang."

Dinda hanya terdiam mendengar itu, sedangkan Kenzo yang melihat respon kekasihnya menghela nafas panjang.

"What are you afraid of, hm?"

"I'm afraid of a lot." Sahut Dinda sangat pelan.

Kenzo membawa Dinda pada pelukannya. "Jangan suka nakutin sesuatu hal yang belum tentu terjadi. Karena itu malah jadi beban pikiran buat lo. Kalo lo mau menghadapi sesuatu lo harus berani, Dinda. Kalo lo udah benar-benar takut, genggam tangan gue, because i will always be by your side. Trust me."

Dinda membalas pelukan Kenzo dengan erat, ia menangis dalam diam dalam pelukan Kenzo.  "I love you, Zo. So much." Ungkapnya pelan disela tangisnya.

"I love you more, baby." Sahut Kenzo tulus sembari mengecup puncak kepala Dinda.

Tolong jangan adukan Kenzo pada Papa Dinda karena ia sudah ingkar janji.

∘˚˳° 。☆

"Udah sana masuk, jangan lihatin gue terus." Suruh Kenzo pada Dinda.

KENZO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang