"Ayo ke kantin." Ajak Dinda pada kedua temannya, ah ralat, tapi sahabat.
Meysha Kinan Mahatma, atau yang kerap kali disapa Meysha itu tampak terburu-buru. "Bentar gue belum selesai nulisnya."
"Santai kali Mey, Vio juga belum selesai." Ujar Dinda sembari duduk santai di kursi sembari menunggu kedua sahabatnya.
Arcella Viona Maharani, atau kerap kali disapa Viona itu mengangguk menyetujui. "Bener, nanti kalo cepet-cepet tulisan lo jelek."
"Eh? Iya juga ya." Meysha langsung melambatkan cara nulisnya.
"Ya ga selama itu juga kali, yang ada sampe bel masuk lo belum selesai nulisnya." Geram Dinda membuat Meysha menyengir.
"Udah selesai gue, santai aja," Meysha bangkit sembari merapikan seragamnya yang kusut.
"Elo Na? Udah selesai belum," Tanya Dinda.
"Udah, gaslah isi perut." Sahut Viona semangat.
∘˚˳° 。☆
"Setiap di kantin lo keliatan nggak nyaman, kenapa sih?" Tanya Meysha pada Dinda, penasaran.
Saat ini ketiga bersahabat itu sedang berjalan menuju kelas, karena bel masuk sudah berbunyi.
"Gapapa." Hanya itulah jawaban singkat Dinda.
Sejujurnya ia tidak nyaman akan keberadaan Kenzo di meja yang sama dengannya, tidak hanya Kenzo, teman-teman cowok itu juga semeja dengannya dan kedua sahabatnya.
Tapi, yang membuatnya tak nyaman hanya Kenzo. Hal itu lantaran saat keesokan harinya setelah mereka berkenalan saat itu, Kenzo tidak membalas sapaannya.
Memang hanya seperti itu, tapi hal itulah yang membuatnya kesal sekaligus malu karena sapaannya yang terlewat riang kala itu tidak dibalas. Mana di sekitarnya banyak siswa dan siswi, dan beberapa diantaranya ada yang menertawakannya.
"Gue si gak yakin, lo keliatan menyembunyikan sesuatu deh dari kita." Celetuk Viona.
Mendengar itu Dinda menghela nafas pelan. "Yaudah, nanti gue cerita. Tapi gak sekarang ya!"
"Gitu dong." Sahut Meysha dan Viona kompak.
∘˚˳° 。☆
"Kalo gue dateng ke rumah cewek, terus ajak dia pergi secara tiba-tiba, ikutnya sokab ga?"
Kenzi dan teman-teman Kenzo yang lain menoleh saat mendengar pertanyaan itu keluar dari bibir Kenzo.
"Sedikit, emang lo lagi ngedeketin siapa?" Sahut Alaska Regan Alexander seraya bertanya, Alaska itu teman Kenzo sekaligus Ketua dari geng motor Xlovenos yang Kenzo ikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO | END
Proză scurtă[ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️] Kenzo Antaleo, seorang pemuda tampan yang memiliki sifat cuek dan dingin tiba-tiba dipertemukan oleh seorang gadis bermata sipit saat pertama kali ia masuk SMA. Setelah pertemuan tersebut, ia menjadi sedikit dekat pada gadi...