29.

1.8K 111 2
                                    

halo👋🏻, maaf baru bisa up🙏

"Muka lo kaya zombie." Celetuk Alaska sembari menatap wajah Kenzo lekat.

Kenzo hanya tersenyum tipis guna menanggapi.

"Ada apa Zo? Ga biasanya lo kaya gini. Kacau." Aksara ikut menimpali.

Kenzo menghela nafas panjang. "Masalah cewek."

"Dinda?" Tebak Aksara.

"Siapa lagi? Cewek dia kan cuma Dinda, dan mungkin akan selalu Dinda." Sahut Alaska.

Aksara terkekeh kecil. "Bener juga."

Akhirnya terjadi keheningan diantara mereka, Kenzo yang tak ada niatan menjawab, Alaska dan Aksara pun tak ada niatan untuk memaksa Kenzo bercerita.

Omong-omong mereka sedang berada di rooftop, guru mapel yang seharusnya mengajar di kelas mereka tak masuk. Jadilah mereka disini. Sebenarnya ada tugas, namun memang dasarnya saja mereka yang ingin mencari kesempatan sehingga memilih untuk ke rooftop daripada mengerjakan tugas.

Dalam keheningan itu, sebenarnya tidak benar-benar hening karena terdengar suara helaan nafas Kenzo yang berulang kali. Dan hal itu membuat Alaska dan Aksara saling berpandangan sejenak, merasa lelah mendengar helaan nafas tersebut.

"Cerita kenapa si Zo. Lo ga akan jadi jelek setelah ceritain kegelisahan lo." Aksara membuka suara.

Sedangkan Kenzo kembali menghela nafas.

"Dinda dijodohin," Ujar Kenzo setelah beberapa saat terdiam.

Mendengar itu, Alaska dan Aksara langsung mendekat pada Kenzo dengan wajah penasarannya.

"Sejak kapan?" Tanya Aksara.

"Udah dari lama perjodohan itu ada, cuma Dinda baru bilang ke gue setelah hubungan gue sama dia satu minggu resmi pacaran," Jelas Kenzo, lalu kembali menghela nafas pelan.

"Terus hal yang bakal lo lakuin apa?" Tanya Alaska kali ini.

"Pulang sekolah niatnya gue pengen ke rumah Dinda buat bujuk Papa Mama nya biar perjodohan itu dibatalin." Sahut Kenzo.

"Gue yakin ga akan semudah itu." Ucap Alaska.

Kenzo mengangguk setuju. "Makanya itu gue ada rencana lain."

"Apa?" Tanya Aksara dan Alaska kompak.

Kenzo menatap kedua sahabatnya bergantian. "Apa gue ajak Dinda kawin lari aja ya?"

"Bukan rencana yang bagus." Ucap Aksara berpendapat, yang diangguki setuju oleh Alaska.

Kenzo membaringkan tubuhnya pada lantai rooftop, ia memejamkan mata.

"Gue pusing," Ujar cowok itu.

"Gue kira hubungan gue sama Dinda bakal baik-baik aja, tapi ternyata dugaan gue salah," Sambungnya.

KENZO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang