07.

2.4K 115 11
                                    

Tok! Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

Dinda yang sedang di toilet tersentak mendengar itu, dengan ragu ia menjawab,

"Kenzo?" Tanya nya pelan.

"Iya, buka." Sahut Kenzo dari luar.

Berhubung ia bukan di dalam bilik toilet, tapi luarnya, ia langsung membuka pintu tersebut dengan pelan.

Kenzo menatap datar wajah Dinda. "Abis nangis?"

Dinda melengkungkan bibirnya ke bawah dengan anggukan beberapa kali. "Gue panik, takut juga."

Melihat respon tersebut Kenzo mengepalkan sebelah tangannya kuat.

Gemesin banget anjing. Batin Kenzo berteriak.

Lalu setelahnya ia memberikan sebuah paper bag berwarna hitam berisi keperluan Dinda.

Dinda menerima paper bag tersebut dengan wajah memerah bak tomat. "Ma-makasih,"

"Hm, masuk, gue tungguin di bangku sebelah sana," Kenzo berucap sembari menunjuk bangku yang letaknya lumayan jauh dari toilet perempuan.

Dinda mengangguk pelan, saat ia sudah masuk ia langsung melihat isi dari paper bag tadi itu berisi apa saja, lututnya terasa lemas saat ia juga melihat ada CD di dalamnya.

"Gue malu banget," Dinda melirih hampir menangis.

Tak mau mengulur waktu lagi akhirnya Dinda cepat-cepat menyelesaikan urusannya dengan rasa malu yang mendampinginya.

∘˚˳° 。☆

"Udah?" Tanya Kenzo sambil bangkit dari bangku.

Dinda mengangguk pelan dengan wajah yang tertunduk dalam, sangat dalam.

Melihat sikap aneh tersebut, Kenzo berdehem gugup.

"Yang beliin itu semua dua sahabat lo, gue gatau isi di dalam paper bag itu apa aja. Jadi lo gausah malu." Jelasnya pelan.

Mendengar itu, rasa malu Dinda seketika langsung hilang entah kemana. Ia menatap Kenzo langsung dengan tatapan tak yakin.

"Bener kan?" Tanya Dinda pelan.

Kenzo mengangguk pelan, lalu ia menggenggam tangan gadis itu.

"Kita ke rooftop, percuma lo ke kelas karena bentar lagi istirahat."

Dinda menatap Kenzo dengan alis yang sedikit terangkat. "Lo?"

"Mapel gue jamkos."

Dinda mengangguk paham mendengar itu. "Mending kita ke kantin, gue mau makan." Celetuk Dinda.

Fyi, sedari tadi ia mencoba untuk tenang dengan degup jantungnya yang berdetak sangat cepat karena tangannya sedang di genggam oleh Kenzo.

KENZO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang