[ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️]
Kenzo Antaleo, seorang pemuda tampan yang memiliki sifat cuek dan dingin tiba-tiba dipertemukan oleh seorang gadis bermata sipit saat pertama kali ia masuk SMA. Setelah pertemuan tersebut, ia menjadi sedikit dekat pada gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Njir, lo masak bang?" Tanya Kenzi terkejut saat ia ke dapur untuk mengambil minum mendapati sang Abang yang sedang bergelut di dapur.
Kenzo melirik sekilas lalu melanjutkan pergulatannya dengan alat-alat masak, jujur ini kali pertamanya ia masak.
"Gue bantuin sini mau gak? Gue juga bisa masak asal lo tau, masak air."
"Bacot." Kenzo menyahuti candaan Kenzi yang garing menurutnya.
Kenzi mencibir pelan lalu ia berlalu dari sana dengan mengucapkan, "Semangat masaknya, semoga enak."
Balik lagi pada Kenzo, cowok itu terus memasak sembari mengikuti langkah-langkah di kertas yang sudah di tuliskan sang Mommy untuknya, awalnya sang Mommy akan membantunya tapi ia menolak keras lantaran ia ingin berusaha sendiri terlebih dahulu.
Omong-omong saat ini ia sedang memasak nasi goreng, tak sulit sebenarnya, namun untuk orang sepertinya yang baru terjun di dapur tentu saja itu tantangan tersendiri untuknya.
Ia anggap hari Minggu ini sebagai percobaan masaknya, karena niatnya besok saat hari Senin, ia ingin membawakan bekal untuk Dinda atas kerja kerasnya sendiri sebagai awal dirinya memperjuangkan gadis itu.
Lama bergelut dengan alat-alat masak akhirnya masakannya pun jadi, ia langsung mewadahi nasi goreng tersebut di piring dan langsung ia cicipi sendiri.
"Emm, not bad." Gumam cowok itu setelah memakan nasi goreng buatannya sendiri.
∘˚˳° ｡☆
"Mom," Panggil Kenzo sembari memasuki kamar kedua orangtuanya dengan tangan yang terdapat piring berisi nasi goreng yang tadi sudah dibuat olehnya.
Kezia yang sedang mengusap surai suaminya pun sontak berhenti pada kegiatannya dan menoleh.
"Sudah mateng? Pinter banget anak Mommy, bau masakannya juga harum," Puji Kezia langsung saat melihat apa yang dibawa oleh putranya.
Kenzo tersenyum tipis lalu ia memberikan piring tersebut pada sang Mommy. "Mommy harus cobain, terus kasih penilaian." Pintanya.
Mendengar itu pun Kezia tentu tidak akan menolak. "Sini biar Mommy cobain," Sahutnya sembari menerima piring tersebut, lalu ia langsung mencicipinya.
Sembari mengunyah, Kezia menatap putranya yang sedang menatapnya dengan tatapan berharap. Ia terkekeh geli setelah selesai menelan masakan sang Putra.
"Gimana, Mom?" Tanya Kenzo penuh harap.
"Enak kok, cuma agak kurang bumbu-bumbunya, sama kurang asin sedikit. Selebihnya udah oke banget." Sahut Kezia memberikan nilai.
