17.

1.6K 87 0
                                    

"Morning!" Sapa Kenzo saat melihat Dinda keluar dari gerbang rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning!" Sapa Kenzo saat melihat Dinda keluar dari gerbang rumahnya.

Dinda tersenyum kaku. "Morning juga."

"Gue jemput nya terlalu siang ya? Sorry tadi ada yang ketinggalan." Ujar Kenzo sembari meringis kecil, lalu memberikan helm yang biasa dipakai oleh Dinda kepadanya.

Dinda menerima uluran helm tersebut lalu menggeleng kecil. "Gue biasanya berangkat jam segini, lo tenang aja."

Mendengar itu Kenzo pun mengangguk paham.

Setelah selesai memakai helm, Dinda langsung naik pada boncengan motor Kenzo.

"Udah siap?" Tanya Kenzo memastikan.

Dinda mengangguk. "Udah."

"Jangan lupa pegangan." Peringat Kenzo, yang hanya dibalas deheman oleh Dinda.

∘˚˳° 。☆

"Gabisa?" Tanya Kenzo dengan kekehan kecil saat melihat gadis yang ada dihadapannya kesulitan untuk membuka pengait helm.

Dinda menatap Kenzo kesal lalu mengangguk kecil, jujur saja pengaitnya kali ini entah mengapa susah dibuka, padahal biasanya mudah.

Kenzo tersenyum geli lalu membantu membukakan helm tersebut, setelahnya, ia juga merapihkan beberapa helai rambut Dinda yang menutupi wajah gadis itu.

"Cantik." Gumam Kenzo pelan tanpa sadar.

Dinda yang mendengar itu terdiam kaku dengan wajah yang sudah memerah padam, jangan lupakan detak jantung nya yang sudah menggila di dalam sana.

Tak lama kemudian, Kenzo terkesiap. "Sorry." Ucapnya gugup sembari mengusap belakang lehernya canggung.

Dinda mengangguk kaku, lalu mereka berdua meninggalkan parkiran dan berjalan beriringan dengan detak jantung yang masing-masing berdetak lebih cepat tanpa mereka sadari.

Akhirnya, mereka sampai di depan kelas Dinda, pada saat Dinda akan masuk, Kenzo menahan lengan gadis itu.

"Bentar."

Melihat itu, Dinda mengangkat alisnya bingung. "Kenapa?"

"Buat lo, jangan lupa di makan," Kenzo memberikan sebuah kotak bekal kepada Dinda.

"Semangat belajarnya, gue ke kelas gue dulu. Nanti istirahat gue jemput." Ucapnya sembari mengusak rambut gadis itu lembut sebelum akhirnya pergi meninggalkan gadis itu yang sedang berdiri kaku.

"Thankyou." Lirih Dinda lalu masuk ke dalam kelas sembari memegang kotak bekal itu erat.

"Kenzo yang ini ga baik banget buat jantung gue." Desah gadis itu sangat pelan, merasa frustasi sekaligus salting karena sikap Kenzo.

KENZO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang