KENZO | END

05.

Pada saat itu...

Flashback On

"Anjir! Help help! Sumpah ya allah ga sengaja kepencet, gimana ni weh?!"

Dinda berguling-guling di kasur queen size nya dengan gusar karena ia tak sengaja menelpon Kenzo.

Tadi tuh niatnya ia hanya ingin melihat-lihat foto profil kontak yang ada di WhatsApp nya karena ia sedang gabut.

Tapi sialnya pada saat ia mau melihat foto profil Kenzo malah jarinya meleset memencet ikon telepon.

"Off aja lah anjir." Celetuk Dinda akhirnya. Jantung nya berpacu cepat, ia sangat panik campur malu ini woi.

"Padahal jari gue sangat mungil, kenapa ada acara kepencet segala si. Anjir banget emang." Dinda mendumel.

Ting!

Dinda memejamkan matanya saat mendengar bunyi suara notifikasi.

Dengan perlahan ia mengambil ponselnya, mencoba untuk memberanikan diri melihat dari siapa notifikasi itu.

Dinda menghembuskan nafas lega, ternyata suara notifikasi itu berasal dari pesan operator.

Tak lama tangannya menjadi sedikit tremor saat...Kenzo menelpon dirinya.

MENELPON ANJIR

"Ngapain miskol?" suara dingin Kenzo langsung terdengar saat ia mengangkat telepon itu.

Dinda terkekeh canggung. "Kepencet sorry!"

"Oh!"

Tut!

"Sialan Kenzo. Sok kul banget!" umpat Dinda saat Kenzo langsung mematikan sambungan teleponnya.

Sedangkan disisi lain, di sebuah kamar yang memiliki warna dominan putih dan hitam.

Kenzo sedang bersandar di kepala ranjang dengan bibir yang tak berhenti menyunggingkan senyum tipisnya.

"Lucu." gumam Kenzo saat suara gugup Dinda terngiang di pikirannya.

Masih inget kan tadi acara teleponan singkat antara Kenzo dan Dinda? Dan itu membuat Kenzo gemas sendiri hanya mendengar suara Dinda yang gugup.

Tak lama Kenzo berdecak lalu mengusap wajahnya kasar.

"Bangsat. Ga mungkin kan gue suka sama tuh cewe?"

Kenzo menoleh pada ponselnya, saat ponsel itu berbunyi. Ia mengambil ponsel itu lalu...