50. RAGA TAK BERNYAWA ITU, PEMENANGNYA

7K 223 44
                                    

Perihal kembali jatuh cinta dan kembali lagi percaya dengan cinta. Aku tidak berada di keduanya, aku telah mati rasa.

𖤓 𝕾𝖊𝖓𝖏𝖆𝖐𝖆𝖗𝖆 𖤓

Juli 2021.

Kakinya melangkah penuh kegugupan memasuki sebuah ruangan wawancara. Banyak pasang mata yang menatapnya heran, kala ia berhenti di depan pintu. Tangannya bergetar hebat, jantungnya berdegup kencang.

Senja hampir kembali menangis jika saja ia tidak mengedipkan matanya dengan cepat untuk menarik kembali air matanya. Senja tiba-tiba merasa bahwa ini bukan jalannya, Senja takut. Takut jika akan gagal, takut jika ia akan pulang kembali ke Bandung dengan sebuah kekecewaan mendalam.

"Mba, silahkan masuk," ucap seorang perempuan yang menggunakan balutan seragam pramugari lengkap dengan ramahnya.

Senja menghela napasnya sejenak. Mengais kembali keyakinan dirinya yang telah berserakan. Tak apa jika gagal, karena kunci sebuah keberhasilan adalah kegagalan.

Tuhan, permudah. Jika memang di sini takdirku, berikan aku kekuatan untuk menjemput takdir itu, batin Senja berdoa.

Kakinya melangkah pelan memasuki ruang wawancara. Langkahnya terhenti kala berdiri dengan 5 sosok pemegang jabatan tertinggi dalam dunia penerbangan di kota Yogyakarta ini.

Senja mengulas senyum manisnya, menunduk memberi salam.

Kelima sosok di hadapannya mengangguk. Mempersilahkan Senja untuk duduk di sebuah kursi yang telah disediakan. Mereka membalik kertas putih berisikan data diri dan penilaian untuk Senja.

"Coba ceritakan tentang diri kamu."

"Nama saya Senja Kanista Niharika, perempuan kelahiran Bumi Pasundan saat langit jingga sedang menguar warnanya, 02 Januari 2002. Saya telah menyelesaikan pendidikan di Jogja Flight Indonesia dengan gelar, mahasiswi terbaik. Saya ingin melanjutkan perjalanan saya di dunia penerbangan dengan menjadi seorang pramugari, terima kasih."

Tanpa melunturkan senyumnya, Senja berujar dengan tegas dan penuh wibawa. Sosok di hadapannya menganggukan kepala pertanda paham dengan ucapannya.

"Apa yang kamu ketahui tentang pramugari?"

"Pramugari bertugas untuk menyelamatkan para penumpangnya dalam keadaan darurat, memberikan keamanan kepada para penumpangnya, dan juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpangnya," jawab Senja.

"Mengapa kami harus menerima kamu menjadi seorang pramugari?"

Senja terpaku untuk sesaat, senyumnya mulai memudar dengan perlahan. Namun, secepat kilat, Senja kembalikan senyum manisnya tercetak di wajahnya.

"Karena saya mempunyai keahlian dalam dunia penerbangan yang telah saya pelajari selama 1 tahun pendidikan saya dan saya berhasil menjadi mahasiswi terbaik. Saya akan mampu menjadi seorang pramugari dengan gelar pramugari profesional dalam bertugas."

Masing-masing dari mereka menuliskan nilai untuk jawaban Senja. Merasa puas atas jawaban Senja yang lugas dan tegas. Dibalik-baliknya kertas fortopolio milik Senja.

"Apa alasan kamu memilih pramugari sebagai sebuah impian?" tanya seorang wanita yang duduk di tengah, beliau adalah pemegang jabatan tertinggi dalam dunia pramugari, seorang Flight Manager Service.

Senja menghela napasnya sejenak. "Menjadi seorang pramugari bukan impian saya, melainkan impian kekasih saya. Saya hanya ingin menjadikan impian dia yang tinggal nama menjadi sebuah kenyataan," jawab Senja dengan lugas.

"Saya ingin dia melihat saya dengan penuh bahagia, mengatakan bahwa "Pramugari hebat itu adalah wanitaku" dengan bangganya."

Jawaban Senja yang penuh dengan nada tegas dan lugas, membuat pasang mata di sana mengulas senyum tipis.

SENJAKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang