14

586 59 3
                                    

Part ini dan part selanjutnya full untuk pasangan lain, 2 part aja habis itu balik lagi ke Davin-Yuan^^



"Syuut Papa lagi mandi sebentar, pinter anak Nda habisin dulu susunya" Irish agak repot karna Ila sedari tadi ingin menghampiri Daniel yang sedang mandi, meleng sedikit Ila bisa terjatuh dari kasur.

Akhirnya sang putri mau menurut dan berbaring dengan botol susunya, namun matanya tak lepas dari pintu kamar mandi sampai Daniel keluar dengan pakaian tidur.

"Eh, anak Papa paling cantik semangat banget nyusunya. Jeplakan Nda nih bau susu gemes gemes gini"

"Mau cepet-cepet main sama Papanya jadi semangat gini, daritadi pengen nyusulin ke kamar mandi mulu" Daniel ketawa dengernya, lalu ikutan baring di samping sang anak nungguin nyusu.

"Papa juga mau nyusu nih, gimana dong?" Irish melototin Daniel pas denger itu, yang barusan ngomong cuma mesem-mesem sambil naikin alis. "Jatah hehe"

"Ila mau dititip siapa coba? Kamu tuh suka bablas" Irish hapal banget sama kelakuan suaminya ini, dulu pas Ila baru dua bulan juga bablas sampai dia hamil. Tapi naasnya karna Irish nggak tahu ada kehidupan lain di tubuhnya, janinnya nggak berkembang dan stop di usia 2 minggu. Masih segumpal darah dan luruh keluar waktu Irish tiba-tiba pingsan karna kelelahan akibat acara keluarga.

Sedihnya nggak terlalu berasa di dia dan Daniel, tapi dampaknya berasa di ibunya Irish. Makanya rasa benci dia sama Ila makin gede karna dianggap bawa sial, penyebab Irish kelelahan waktu itu adalah karna acara keluarga plus Ila yang lagi rewel-rewelnya.

"Kamu ngelamun" seru Daniel nyolek hidung suami manisnya, "Awas kesambet"

"Mulutnya ituloh ish" Irish balik nepuk mulut Daniel, sudah tahu mereka berdua takut sama hal begituan tapi dipancing-pancing.

"Titip di Altair aja gimana? Masa nggak kasihan kamu sama aku?" Irish merinding melihat Daniel merajuk minta jatah, tapi ya ujung-ujungnya nelpon Altair juga.

"Ya Altair disini, ada yang bisa dibantu?"

"Kakak mau nitip Ila"

"Oh mau nitip... Nitip?" Terdengar suara grasak grusuk Altair di sebrang telpon, kayaknya baru bangun tidur sore.

"Partner kerjamu ini tiba-tiba manja, harus diladenin dulu" Daniel masih dengerin penasaran,

"Wah aku mau nginep di tempat Mbah, Kak. Aku bawa kesana nggak apa-apa?"

"Nggak apa-apa, nanti Kakak siapin perlengkapannya. Kamu kesana sama siapa?"

"Anes, Kak. Mau jemput"

"Oh jadi makin deket kamu sama sahabatnya Yuan? Udah ciuman belum?" Altair yang dengar langsung tegang, kayak beneran keciduk padahal Irish cuma asal ceplos doang.

"Y-ya nggak lah Kak, ngawur deh. Aku otw kesitu ya Kak"

"Oke, Kakak siap-siap dulu"

Pip.

"Seneng kamu wahai pak dokter?"

"Jelas dong, sini anak gadis Papa gendong dulu biar nggak kangen. Papa mau quality time sama Nda" Irish hanya bisa menggeleng melihat tingkah Daniel, biarkan sajalah ia mau ngurusin perlengkapan Ila dulu.













"Jangan kasar-kasar, Bang. Tahan nafsunya" kalimat pembuka dari Altair yang cukup wah begitu melihat Daniel yang menggendong Ila,

"Heh!"

"Aku emang masih jomblo, tapi soal ginian aku nggak polos, Bang. Dah yuk sini Ila sama uncle" Altair mengambil alih Ila bertepatan dengan Irish yang keluar dengan sebuah tas berukuran sedang.

Kamu Milikku - MinYunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang