28

425 64 1
                                    

Setelah mengucap janji sehidup semati dan tercatat sipil, pasangan Kalvin dan Nuwa resmi menyandang status sebagai pasangan seumur hidup. Nuwa tak menyangka jika ia akan membuka chapter baru hidupnya bersama Kalvin, orang yang gigih mendobrak pintu hatinya.

"Sayangnya aku" ucap Kalvin usai mengecup dahinya yang diiringi sorak riuh dari kerabat dan masyarakat.

Ketika yang mereka tunggu adalah Davin dan Yuan, ternyata dokter spesialis anak kesayangan para bocah kampung sold out lebih dulu.

"Nuwa anak Ayah" Nuwa menghambur ke pelukan sang Ayah, Kalvin membiarkannya dengan berjalan menegur sapa rekan yang lain.

"Di mata Ayah kamu tetap anak kecil Ayah dan Ibu, tetaplah manja sama Ayah walaupun kamu sudah punya suami" Nuwa mengangguk mengiyakan,

"Nuwa! Aku bawa kado!" Davin hanya bisa geleng-geleng melihat tunangannya yang keukeuh membawa kado berukuran besar itu sendiri, isinya boneka beruang berukuran 1,5 meter yang dibuat custom.

Ketika ia bertanya, "Kamu serius akan memberikan ini? 2 tahun lagi ia kepala tiga"
Si Manis mengangguk cepat tanpa ragu, "Boneka itu untuk semua kalangan, enak dipeluk buat tidur juga atau buat bersandar santai"

"Yuan kamu jangan gemes-gemes deh, makasih loh. Ditunggu ya kadoku saat pernikahanmu" Nuwa memeluk Yuan sebentar lalu membantu pacar sahabatnya itu meletakkan kado.

Bip biiipppp!

Beberapa orang keluar dari tempat acara akibat suara klakson yang cukup menggelegar, Kalvin yang juga ikutan keluar hanya bisa berkacak pinggang melihat 2 bus pariwisata yang berhenti.

Bagian depan bus pariwisata itu ditempel banner "PERKUMPULAN MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT 2023-2027", Kalvin padahal sudah memperingatkan bahwa ia akan menggelar resepsi di kota saat mendapatkan tanggal yang pas. Tapi ya dasar angkatannya, sebab ia adalah orang pertama yang menikah di tahun yang sama setelah lulus.

"Ini temen-temen kamu?" Tanya Nuwa yang menggandeng lengannya, "Iya, Sayang. Batu banget dibilangin nggak usah nyamper kesini"

"TERUNTUK KALVIN ADIYAKSA, TEMAN KAMI---"

"NGGAK USAH PAKE TOA! TURUN!" teriak Kalvin nggak sanggup nahan malu saat ketua organisasinya hendak menyampaikan sesuatu dengan toa yang dimunculkan di jendela pintu bus depan. Kayak mau orasi.

Memang angkatan solid, heboh pula. Kurang lebih sekitar 40 orang yang datang meramaikan hari bahagianya ini, Kalvin bersyukur yang datang hanya angkatan jurusannya. Lain cerita kalau angkatan fakultas, lebih ramai lagi!

"Kok aku nggak yakin ini semua temenmu?" Kalvin lagi-lagi menghela nafas, "dosenku ikutan datang"

Altair sudah tertawa kencang bersama rekannya, ia tak menyangka akan semeriah ini circlenya Kalvin. Ia jadi penasaran, apakah Kalvin pernah jadi ketua organisasi atau jadi mahasiswa populer sehingga ketika pernikahannya diberi kejutan begini.

"Pecah telor angkatan kita! Selamat ya! Halo, Dokter Nuwa! Nggak usah sungkan gebuk dia kalau bikin ulah, kami ikhlas--"

"Heh!" Sambar Kalvin cepat, temannya ini ada-ada saja kalau bicara. Nuwa juga cuma senyam-senyum menghadapinya.

"Yuk masuk dulu, capek pasti jalan jauh kesini" ajak Nuwa pada seluruh teman Kalvin.







"Davin,"

"Hm?"

"Kalau kita menikah, akan seheboh ini juga?" Davin senyum dulu ke arah Yuan, sepertinya sang kasih lupa berapa banyak undangan yang dicetak beberapa hari lalu.

"Lebih dari ini, makanya saya memintamu banyak istirahat" Yuan menggaruk kepala belakangnya, ia lupa keluarga Wijaya tak mungkin mengadakan acara sederhana. Ia berharap Davin tak langsung meminta malam pertama, ia terbayang cerita teman ujiannya sesama paket C mengenai pernikahan.

Kamu Milikku - MinYunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang