22

492 54 4
                                    

Kalvin pulang disaat jam menunjukkan pukul 2 pagi, saking serunya dia ngerjain lagu sama Daniel jadi tak tahu waktu. Beruntung lagu itu telah selesai dan akan dikirimkan sebagai soundtrack sebuah drama series.

"Kalvin" ia terperanjat sedikit saat mendengar seseorang memanggilnya, ada Nuwa yang berkacak pinggang tepat di depan pintu kamar menatapnya galak.

"Kakak kenapa belum tidur? Ini sudah pagi buta"

"Kamu kenapa nggak ngomelin aku?"

"Hah?" Pujaan hatinya ini kenapa? Kenapa pertanyaannya seperti itu?

"Aku nggak ada sesuatu hal yang bikin aku harus marahin Kakak, ada apa sih, Kak?" Kalvin permisi sedikit supaya ia bisa cuci tangan dan cuci kaki di kamar mandi.

"Kamu kalau nggak suka aku ngajak Davin sama Yuan tuh bilang! Kamu tahu aku nggak peka tapi ya kamu biarin gimana aku bisa paham.." suaranya mengecil di akhir, Kalvin menoleh.

"Aduh, jangan nangis Kak. Sebentar" Kalvin segera mengusap tangannya dengan handuk lalu menghampiri Nuwa yang menatapnya bersiap menangis,

"K-kamu marahin aku aja kalau ada yang nggak sesuai ekspektasi kamu, kalau sudah begini aku nggak bisa gantinya karna aku piket klinik, Kalvinnn"

"Aku aslinya marah banget, Kak. Aku maunya berdua saja dengan Kak Nuwa, tapi aku nggak bisa marah. Tapi itu sudah lewat, sekarang Kakak tidur ya" Nuwa masih belum puas sama jawaban Kalvin, dia ingin dimarahi Kalvin supaya bisa sadar akan kesalahannya.

"Kak?" Kalvin matanya sudah 5 watt, asli. Dia ingin istirahat namun sang pujaan hati seolah sedang mencoba mencari perkara lain dengannya.

"I-iya"

Kalvin nggak lama nyenyak tidurnya, sementara Nuwa mandangin orang yang ngejar-ngejar dia itu. Nuwa mau meneguhkan hatinya soal Kalvin, dia nggak mau main tarik-ulur lagi.

"Aku cinta kamu, Kalvin"

...

...

...

Gundah gulana hatinya hari ini, tadi Nuwa ninggalin Kalvin yang masih tidur buat pergi piket. Dia sudah ninggalin sarapan sih, tapi tetap saja Nuwa merasa ada yang mengganjal.

Begitu ia bergantian piket dengan Davin, rasanya begitu melegakan entah kenapa. Dia ingin cepat-cepat pulang dan bertemu Kalvin,

"Davin, kamu nggak apa-apa kan kalau aku langkahi?"

"Apa maksudmu?" Tanya Davin sembari mengecek laporan pasien rawat inap di kliniknya,

"Aku ingin Kalvin menikahiku dalam waktu dekat" Davin langsung menoleh ke arah sang sahabat, "Hati-hati dengan ucapanmu"

"Aku serius, aku ingin menyudahi sesi kejar-kejaran ini dan membiarkan Kalvin memenangkan diriku untuknya"

"Kau berubah cukup banyak hanya dalam semalam, saya menyarankanmu untuk kembali memikirkan keputusanmu itu. Pergilah bertanya pada Kak Irish, jika sudah yakin maka sampaikan keinginanmu itu pada Kalvin"

Bukannya Davin menghalangi, namun ia sangat paham mengenai sifat Nuwa. Ia hanya tak ingin Nuwa melakukannya dengan terpaksa dan tanpa persiapan.

Nuwa langsung ke rumah Daniel dan melihat Irish tengah memasukkan tas ke dalam bagasi mobil, siapa yang mau pergi?

"Eh, Nuwa. Kebetulan sekali kamu baru pulang, minta tolong ya bantu Kalvin packing. Perjalanan satu hari takutnya ia bawa barang untuk satu minggu"

"M-mau kemana, Kak?"

"Loh Kalvin belum bilang? Lagu buatannya dan Daniel terpilih untuk menjadi soundtrack film, mereka diminta ke kota untuk menandatangani kerjasamanya. Mendadak ditelpon jadi mau langsung berangkat sekarang——Nuwa!"

Kamu Milikku - MinYunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang