⁰⁷

207 148 42
                                    

Udah, orang dia ga suka sma kamu
Happy reading ciso🌷🌷

Matahari telah hilang, kini giliran bulan yang datang. Menerangi api unggun serta ratusan manusia di sekitarnya.

Setelah selesai melaksanakan makan malam, semua murid duduk mengelilingi api unggun. Di tengah-tengah ada 2 orang cowok yang akan bernyanyi, salah satunya memegang gitar.

Dika dan Bayu, masih ingat dengan Dika?

Suara Dika cukup bagus dalam bernyanyi, jadi kelas Lengkara mengusul Dika dan Bayu untuk bernyanyi di depan. Itung-itung kalau kalah di akademik minimal bisa lah di non akademik.

Bayu mulai memetik gitar yang ia bawa dari rumah. Lagu yang akan mereka bawakan berjudul Sempurna.

Intro lagu sempurna masih jadi pemenang di antara intro lagu yang lainnya.

Kau begitu sempurna, dimata ku kau begitu indah
Kau membuat diri ku, akan s'lalu memuja mu

Suara merdu milik Dika mengalun indah, tak ayal banyak yang merekam mereka.

Disetiap langkah ku, ku 'kan s'lalu memikirkan, diri mu
Tak bisa ku bayangkan hidup ku tanpa cinta mu

Janganlah kau tinggalkan diri ku
Tak 'kan mampu menghadapi semua
Hanya bersama mu ku akan bisa

Murid-murid ikut bernyanyi ketika lirik lagu itu sangat relate dalam kehidupan mereka.

Kau adalah darah ku
Kau adalah jantung ku
Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna

Riuh tepuk tangan terdengar begitu keras, termasuk kelas Mipa 2. Baru kali ini mereka bangga terhadap kelas mereka.

"WOOO BARU KALI INI GUE BANGGA SAMA LO KA BIASANYA KAN CUMA BISA MALU-MALUIN AJA." teriak Harsa mengundang gelak tawa seluruh murid, ingatkan Lengkara dan teman-temannya nanti untuk memukul kepala Harsa.

"Jancok, lo kalo ada masalah pribadi sini selesain sekarang," ucap Dika emosi, dia gak ada nyenggol Harsa perasaan.

"Hehe peace, gue cuma bercanda kali tapi serius suara lo bagus banget." ungkap Harsa ketika Dika sudah berada di sampingnya.

"Pastinya dong, gue kan pernah bilang ke lo, gue tiap bulan bulak-balik pesawat buat latihan."

"Dih sombong banget lo, kayak bapak lo pilot aja bisa bulak-balik naik pesawat," ujar Aruna.

"Kalau pun pilot hati-hati loh lagi maraknya kasus 'saya wanita tangguh yang siap menerima service 24 jam' nanti di kasih bonus pap." Lengkara pun ikut-ikutan.

"Kalau pun sampai 48 jam pun bokap gue lebih tertarik sama punya emak gue," ucap Dika.

"Keliatan banget nyenggol rozi." Rinai pun berujar, mereka pun tertawa terbahak-bahak.

•••

Pagi telah tiba, sekitar pukul 6 pagi Lengkara keluar dari tenda. Udara yang dingin menembus kulitnya, kakinya melangkah ke tempat bekas memasak kemarin. Ia ingin membuat segelas susu coklat.

𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang