²⁰

52 7 3
                                    

Jangan lupa puter musik di atas ciso🐳
Happy reading 🌷🌷

Hari kedua ini akan di laksanakan lomba estafet karet, di mana permainan ini kita harus mengoper karet menggunakan sedotan yang berada di dalam mulut.

Namun sebelum lomba itu berlangsung mereka lebih dulu menyaksikan dance yang di bawakan oleh adik kelas. Kara serta sahabatnya berdiri tidak jauh dari panggung untuk menonton.

Kara memperhatikan bagaimana 5 orang tersebut meliukkan tubuhnya mengikuti irama. Sangat sexy pikir Kara. Mereka semua memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan setelah dance itu berakhir.

"Gila keren banget mereka," kagum Aruna.

"Apalagi yang di tengah, sexy banget depan belakang isi beda sama gue tepos gini," jawab Harsa.

Plak!

Kara memukul pelan pantat Harsa. "Tepos pala bapak kau."

"Sakit bangsat!" kesal Harsa menatap Kara.

"Padahal punya lo lebih gede," ejek Rinai membuat Harsa segera menutup mulut Rinai takut di dengar oleh orang lain.

"Diem cok, entar yang lain pada dengar."

"Jangankan dengar, mereka juga udah ngeliat dengan jelas anjing, pakaian lo ketat gini gak mungkin mereka gak liat," sahut Aruna kesal, temannya ini emang goblok banget.

Sedangkan Harsa hanya menyengir, mereka pun menyaksikan dance selanjutnya. Namun tak lama datang Dina dengan teman sekelasnya juga. Ia memberi tau Aruna dan Rinai untuk segera pergi kelapangan karena lomba akan segera di mulai.

Kara dan Harsa pun ikut menyusul untuk memberikan semangat. Mereka pun sampai di lapangan, segerombolan siswi Mipa 2 termasuk Kara dan Harsa duduk di bawah pohon yang tidak jauh dari lapangan.

Sedangkan Dina ikut Aruna dan Rinai untuk mengambil nomor undian, setelah mendapatkannya ia pun ikut duduk di sebelah Kara.

"Kelas kita dapat nomor urut berapa?" tanya Kara.

"Nomor 2, gue kira dapatnya nomor 1." Kara mengangguk mendengar jawaban Dina.

"Yah, masih lama dong? Perut gue lapar." Harsa mengelus perutnya.

"Ke kantin sana," ujar Kara.

"Gak bisa dong ngeliat crush gue," ucap Harsa lesu, membuat Kara dengan kesal menonyor kepala Harsa.

"Dia mulu yang lo pikir, kayak dia peka aja sama lo."

"Jancok lo Kara," kesal Harsa.

Perlombaan pun di mulai, para peserta di harapkan untuk berkumpul dan berbaris. Para osis memberikan masing-masing sedotan kepada para peserta.

"INGAT YA PERATURANNYA, TIDAK BOLEH MEMEGANG SEDOTAN, TANGAN DI BAWA KEBELAKANG. KALO KETAHUAN CURANG BAKALAN LANGSUNG DISKUALIFIKASI. PAHAM?" ucap Rama.

"PAHAM." ucap semua peserta.

Perlombaan pun di mulai, permainan ini di bagi 2 sesi di mana tiap sesi berisi 4 jurusan yang berbeda. Di Mipa 2 ada Rinai yang memimpin, ia lantas mengarahkan sedotan yang berisi karet ke Yoyo.

𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang