²¹

41 4 0
                                    

Gimana part kemarin seru ga?
Happy reading 🌷🌷

Setelah acara ulang tahun sekolah, kini semua murid kembali bersekolah seperti biasa. Seorang gadis tengah bergelut di dalam selimut nya, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Ting!

Bunyi ponsel membuat dia terbangun, ia lantas meraba kasur untuk mencari dimana ponsel tersebut. Samar-samar ia melihat siapa yang mengirim pesan.

"Oh shit gue telat!!" gadis itu segera bangkit dari tempat tidurnya.

Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi ia langsung memakai seragamnya.

Tak lupa ia memakai skincare dengan cepat. Lalu ia mengambil sepatu dan segera memakai nya. Ia memperhatikan tampilannya di depan cermin, setelahnya ia menyemprotkan parfum ke beberapa titik di tubuhnya.

Setelah semuanya siap ia pun turun untuk berpamitan. Kedua orangtuanya sedang pergi keluar kota, jadi ia hanya berpamitan dengan bi Inem saja.

"BIBIK," teriaknya dari anak tangga.

"Disini non, sarapan dulu," jawab bik Inem sambil menata makanan di meja makan.

"Kara gak sempat bik, udah di jemput." Kara melihat handphone ketika Abin mengirimkan pesan jika ia sudah berada di depan rumahnya.

"Loh gak sama supir?"

"Enggak bik, Kara pergi dulu ya takut telat." setelah bersalaman dengan bik Inem ia segera keluar dari rumahnya.

Ketika membuka gerbang terlihat Abin yang sudah berdiri tak jauh dari mobilnya sembari bermain handphone. Merasakan kehadiran seseorang ia lantas menengok.

"Maaf nunggunya lama, gue telat bangun," ucap Kara menatap Abin.

"Gapapa, baru lima menit."

"Kita berangkat sekarang?" tanya Kara.

"Bentar." Abin mengeluarkan 2 buah jepitan kecil yang berbeda bentuk, satunya bunga matahari dan satunya binatang gajah. Ia lantas memasang pada kedua sisi rambut Kara.

"Lucu," ucap Abin sambil merapikan rambut Kara

"Darimana lo dapat?" ucap Kara sambil bercermin lewat ponselnya.

"Kemarin bunda beli buat Naya, tapi gue ambil satu," jelas Abin sembari merapikan rambut Kara.

"Kakak Abin, dia lebih tua dari lo."

"Beda 4 tahun Kara," koreksi Abin, Kara pun menghela napas.

"Yaudah kita berangkat sekarang," ucap Kara, Abin pun segera membuka pintu mobil untuk Kara.

Setelah Kara masuk baru Abin kembali ke kursi pengemudi. Melihat Kara yang kesusahan memakai seatbelt, Abin pun segera membantunya.

Kara pun memberikan Abin ruang, ia menatap wajah Abin yang begitu dekat dengan dirinya. Abin yang merasa di perhatikan lantas menoleh ke arah Kara.

"Why?"

"E-enggak." sial kenapa gue gugup gini batin Kara.

𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang