Jangan lupa vote dan komen🐳
Happy reading gess🌷🌷Setelah pulang sekolah Lengkara tidak keluyuran kemana-mana. Dia langsung pulang, matanya sudah mengantuk dari tadi.
Rumahnya tampak sepi, baru 3 langkah jalan, bik inem datang dari arah dapur.
"Udah pulang non, bentar ya bibi angetin dulu makanannya."
"Jangan bik," cegah Lengkara, bik inem pun menatap heran Lengkara.
"Aku mau langsung tidur aja, kalo bibi laper bisa angetin aja makanannya, aku nanti malam aja makan sekalian."
"Yaudah non nanti bibi angetin makannya." Lengkara hanya mengangguk, ia langsung pergi ke lantai 2 menuju kamarnya.
Hari telah menjelang sore, Lengkara mengerjapkan matanya. Hampir 3 jam dirinya tidur. Dia melihat badannya, saking ngantuknya ia sampai belum berganti pakaian. Segera dia turun dari kasur untuk membersihkan diri.
Selang 25 menit dirinya keluar dengan badan yang lebih segar, setelah mengeringkan rambut dia lantas menuju ke bawah.
Di bawah ia tak menemukan siapa-siapa. Dia lantas pergi ke halaman belakang rumah.
Terlihat bik inem sedang menyiram tanaman milik ibunya.
"Bik, aku mau keluar bentar ya."
Bik inem menghentikan kegiatannya. "Loh mau kemana non, non dari tadi belum makan loh."
"Aku mau beli sate di Mang Ayi."entah kenapa Lengkara menginginkan sate di sore hari ini.
"Makanannya yang tadi bibi bisa makan bareng Pak Amir, kasian nanti mubasir."
"Iya non, yaudah hati-hati non."
"Lengkara pamit bik."
Lengkara kembali ke dalam kamar untuk mengambil dompet serta ponselnya. Setelah semuanya siap ia lantas pergi ke garasi, dia membawa motor saja lagi malas memakai mobil.
Angin sepoi-sepoi menerpa anak rambutnya. Ternyata sore hari di kota Jakarta tidaklah buruk, angin yang sejuk di tambah langit jingga yang menemani dirinya dalam perjalanan.
Tak butuh waktu lama, Lengkara sudah sampai di tempat sate langganannya. Ia lantas turun dari motor.
"Mang Ayi satenya 1 porsi sama es teh, makan di sini."
"Siap, tunggu bentar ya Lengkara."
Sate Mang Ayi sudah jadi sate langganannya, ia sering ke sini jika menginginkan sate. Jadi jangan heran jikan Mang Ayi tau namanya.
Setelah beberapa menit pesanan Lengkara tiba, ia makan dengan nikmat. Orang-orang terus bertambah menghampiri gerobak milik Mang Ayi.
"Mang Ayi uangnya Lengkara taruh disini ya."
"Iya non taruh aja di situ," ucap Mang Ayi sedikit teriak agar suaranya di dengar oleh Lengkara
Setelah selesai menikmati sate Lengkara memutuskan untuk ke taman, tidak jauh paling 10 menit sudah sampai. Ia menghabiskan waktunya di taman sampai matahari menjemput bulan untuk datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀
Novela Juvenil⚠️𝟏𝟖+ 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫⚠️ 𝐀𝐭𝐦𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐤𝐬𝐚, 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐢𝐬𝐢𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐧𝐣𝐚𝐧𝐚 𝐲𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐝𝐲𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐤𝐬𝐢 𝐛...