¹⁶

78 31 38
                                    

How yours day?
Happy reading 🌷🌷

"Kalian ini udah kelas 3 fokus belajar buat ujian nanti bukan malah bolos kayak gini." tutur guru bk terhadap 2 siswa berbeda jenis kelamin.

"Dan kamu juga Abin, baru beberapa hari lepas jabatan udah gini. Kenapa hari ini kamu malah bolos? Apa Kara yang ngajak kamu."

"Bukan buk, ini murni kemauan saya sendiri," jawab Abin cepat.

"Saya emang nakal buk, tapi bukan berarti saya ngajak orang buat nakal juga," ucap Kara santai.

Mereka berdua kepergok buk Lestari bolos di halaman sekolah. Setelah ketahuan mereka pun si giring ke ruang bk. Alhasil selama 30 menit mereka di kasih ceramah deh.

"Sekarang kalian pergi, bersihin semua toilet yg ada di sekolah ini sampai bersih. Ibu bakalan pantau kalian." suruh buk Lestari.

"Yang bener aja buk, masak semua toilet." protes Kara, sedangkan Abin hanya dia saja.

"Kalo ga mau, bersihin 2 toilet di tambah lari lapangan 15 kali gimana?" tanya buk Lestari menarik turunkan alisnya.

Kara berdecak kesal, dengan terpaksa ia harus membersihkan toilet tersebut.

"Yaudah buk kita pamit keluar," ucap Abin, ia pun menarik tangan Kara untuk keluar dari ruang bk.

Kara masih kesal perihal hukuman yang di berikan buk Lestari, yang bener aja ia harus membersihkan semua toilet yang baunya seperti axbzkkavsk, ngerti kan?

"Besok-besok lo ga usah bergaul bareng gue deh," ucap Kara ketika mereka baru sampai di toilet pertama.

Ia pun mulai mengambil alat-alat untuk membersihkan toilet ini.

"Kenapa?"

"Bukan gimana, gue cuma takut lo terpengaruh oleh sifat buruk gue, contoh kayak bolos tadi lo jadi di hukum kan?

"Gue juga pengen di hukum loh, bosen kalo jadi murid tertib mulu," jawab Abin.

"Gue ga mau ya lo yang terkenal murid alim, kalem tiba-tiba berubah jadi nakal gini."

"Gue aslinya emang gini, klo di lapangan cuma pencitraan doang Ra," ucap Abin terkekeh.

"Ga nyangka gue ternyata mantan ketos kita kayak gini." Kara pun ikut terkekeh.

"Yaudah mending kita buruan ngerjain hukumannya."

Mereka pun mulai membersihkan kamar mandi tersebut. Sumpah demi apapun Kara ingin muntah ketika baru memasuki kamar mandi ini. Ia mulai menyikat lantai yang kotor dengan tangan yang menutupi hidungnya.

Sama halnya dengan Abin, ia juga tidak tahan dengan bau toilet ini. Ia lantas mengambil pewangi lantai agar sedikit mengurangi bau tidak sedap ini.

Tak terasa ini toilet terakhir yang harus mereka bersihkan. Seragam mereka bahkan sudah basah akibat keringat, belum lagi rasa lelah yang mereka berdua rasakan.

"Muka lo pucat mending tunggu aja di luar, biar gue yang beresin semuanya," ucap Abin saat melihat wajah pucat Kara.

"Gue gapapa kok Bin," ucap Kara, padahal aslinya ia cape cuma kan ga adil kalo Abin doang yang membersikan toilet ini.

𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang