⁰⁵

223 133 37
                                    

Malam tahun baru pada kemna?
Happy reading gess🌷🌷

Hari telah sore, Lengkara masih sibuk scroll tiktok di dalam kamarnya. Entah sudah berapa jam dirinya di dalam kamar.

Resiko anak tunggal.

Tok

Tok

Tok

Pintu di ketuk, dengan malas ia bangkit dari kasur. Ternyata bik Inem, bik Inem sudah pulang tadi pagi.

"Non di panggil ke bawah sama bapak dan ibu." ucap bik Inem.

"Kapan mereka pulang bik?"

"Baru aja non."

"Oh, aku mau mandi dulu." bik Inem mengangguk, Lengkara kembali menutup pintu kamarnya.

Ia mulai membersihkan diri, setelah selesai ia turun ke meja makan. Terlihat kedua orangtuanya duduk di kursi makan.

"Sayang ayo kita makan bareng, udah lama kita gak pernah makan bareng," ucap Dinda mamanya Lengkara.

"Kan kalian yang gak punya waktu buat pulang," ucap Lengkara tanpa ekspresi, ia lantas duduk si kursi.

"Lengkara!" ucap Bayu papa Lengkara.

"Apa!? emang bener kan."

"Udah-udah mending kita makan, kamu mau makan apa biar mama ambilkan."

"Gak usah aku bisa sendiri."

Dinda menghela nafas, ia kembali duduk di kursi. Lengkara mengambil nasi serta lauk. Ia makan dengan tenang.

"Papa denger kamu masih sering bolos?" tanya Bayu di sela acara makan.

"Iya," jawab Lengkara seadanya, toh memang benar.

"Lengkara dengar, kamu itu udah kelas 3 sebentar lagi mau lulus, mau jadi apa kamu nanti? Papa kasih kamu fasilitas yang lengkap, papa capek-capek kerja biar bisa kirim kamu uang," ucap Bayu menatap anak semata wayangnya.

"Papa kira dengan kirim aku uang bisa buat aku bahagia? enggak pah, kalian mana tau rasanya kesepian di rumah segede ini." Lengkara menatap mata bayu.

"Dan satu lagi kalo papa cuma pulang buat ngasih ceramah aja mending gak usah pulang sekalian." setelah mengucapkan kalimat itu Lengkara lantas pergi dari meja makan, sudah tidak nafsu.

"LENGKARA!"

Lengkara tak mengindahkan ucapan papanya, ia langsung pergi ke kamar.

Ini yang tidak dia suka, setiap orang tuanya pulang pasti selalu membahas perihal dirinya bolos. Apakah tidak ada pertanyaan selain itu seperti menanyakan kabar, bagaimana keadaanya di rumah sendirian.

Orang tuanya berfikir dengan memberikan begitu banyak uang akan membuat hidup nya bahagian.

Nyatanya tidak, ia kesepian. Menjadi anak tunggal tidaklah enak, di tuntut untuk menjadi sempurna, dan menjadi satu-satunya harapan keluarga.

𝐔𝐏𝐄𝐊𝐒𝐇𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang