Extra Part & Penutup

205 12 3
                                    

Happy reading semoga suka dan bermanfaat ❤️

"Seindah cinta yang dimiliki oleh Fatimah dan Ali, mereka menyimpan cinta mereka dalam diam. Hanya dialah yang menjadi jalan agar rasa itu tetap terjaga kesuciannya." - Anonim

Perjalanan Cinta Menuju Jannah

Tiga bulan kemudian.

Hari minggu yang cerah ini Meisya berencana berbelanja kebutuhan di supermarket terdekat karena hanya weekend saja mereka bisa menghabiskan waktu berdua.

Setelah menikah Meisya diberi amanah dengan uminya Malik untuk membantu mengajar para santri putri selain itu dia juga sibuk berbisnis gamis Syamia Collection sementara Malik sibuk mengajar menjadi dosen dan mengurus pesantren apabila abinya sedang berhalangan.

Duduk di depan meja rias, Meisya sedang memoleskan bedak tabur di wajahnya dan blush on tipis serta memoleskan lip matte berwarna merah muda di bibir mungilnya.

Malik baru saja selesai mandi tiba-tiba senyumnya mengembang melihat istrinya sedang merias wajah. Langkah kakinya mulai mendekati istrinya.

Meisya sedikit terkejut, tiba-tiba saja dua lengan kekar memeluknya dari belakang. Wangi coklat langsung tercium dan napasnya yang hangat terasa di telinganya.

"Cantik," kata Malik semakin memeluk penuh erat.

Seketika getaran hangat yang mengalir membuat kupu-kupu berterbangan di perutnya kemudian Meisya menoleh ke arah belakang, menatap suaminya.

"Ayo, nanti kesiangan."

Malik tersenyum kemudian tangannya beralih mengusap perut Meisya. Malik sangat senang dan bersyukur karena akan menjadi calon ayah, kehamilan Meisya yang usianya masih beberapa minggu membuat dia sangat protektif.

Malik sedikit menunduk lalu mengusap-usap perut istrinya. "Nak, sehat-sehat di dalam sana ya, jangan bikin Bunda sakit atau rewel ya. Abi, pasti jaga Bunda kok."

Meisya tersenyum kemudian menirukan suara anak kecil mewakili buah hatinya. "Iya, Abi."

Tringg...

Terdengar deringan ponsel dari meja ruang tamu membuat Malik segera mengambil ponselnya untuk menerima panggilan.

Melihat nama uminya yang meminta panggilan video membuat Malik menarik panel hijau ke atas untuk menerima panggilan.

"Siapa, Mas?" tanya Meisya seraya mendekati suaminya.

"Umi, Sayang," balasnya.

Malik menerima panggilan video dari uminya sementara Meisya duduk berada di sebelah suaminya. Layar ponsel Malik penuh dengan wajah umi serta Rifa, adiknya.

"Assalamu'alaikum," sapa Umi dan Rifa kompak dari seberang telepon.

"Wa'alaikumussalam, Umi, Rifa," balas Meisya yang diikuti Malik.

"Ma Syaa Allah wis rapi isuk-isuk, ganteng-ganteng ayu-ayu," puji Umi Annisa membuat Malik dan Meisya terkekeh kecil.

Terjemahan - "Ma Syaa Allah sudah rapi pagi-pagi, ganteng-ganteng cantik-cantik."

"Meisya cantik kan, Mi?" tanya Malik seraya terkekeh pelan.

"Ma Syaa Allah ayu pol, Mas... kapan-kapan Rifa minta tutorial kerudung pashmina ya, Mbak Meisya?" sela Rifa.

Terjemahan - "Ma Syaa Allah cantik banget, Mas... Kapan-kapan Rifa minta tutorial kerudung pashmina ya, Mbak Meisya?"

Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang