Bab 1 | Ana Uhibbuka Fillah

1.1K 99 294
                                    

Happy reading, semoga suka dan bermanfaat ya ❤️

"Diamku kuutarakan pada Rabb-ku melalui bait-bait doa sebagai bentuk mencintaimu secara rahasia."

Perjalanan Cinta Menuju Jannah


📌Yogyakarta.

Pagi hari ini terlihat jalanan mulai macet apalagi di Jalan Malioboro, klakson mobil saling bersahutan tak mau kalah sementara motor dengan gesit meliuk-liuk di jalanan. Berbeda dengan seseorang yang tengah dibonceng adiknya, ia menikmati udara pagi Yogyakarta sambil tersenyum memandang langit.

Ia bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup terlebih untuk bertaubat kepada Allah. Karena mobilnya sedang di bengkel sehingga ia membonceng adiknya yang satu arah menuju sekolah, tempat ia mengajar.

"Mandheg, Han!" ucapnya seraya menepuk pundak Hanan. Gaya bicaranya dengan logat Jawa yang kental. Terjemahan - "Berhenti, Han!"

Yang dipanggil malah menambah kecepatan hingga tidak memedulikan ucapannya. Karena sekarang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lebih sepuluh menit maka Hanan menambah kecepatan. Melihat kelakuan Hanan, ia kembali menepuk-nepuk pundak Hanan memaksa berhenti di tengah jalanan ramai. Namun, tidak digubris tetapi tak lama motor Hanan mulai menepi.

Setelah motor Hanan berhenti di pinggir jalan, kemudian ia langsung turun dan menyerahkan helm kepada Hanan yang dipenuhi kebingungan karena tingkah dirinya. Kaki jenjangnya menghampiri seorang nenek yang tengah berdiri sambil membawa sayuran sepertinya nenek itu terlihat kesusahan hendak menyebrang jalan.

"Kula tulungi nggih, Mbah? Badhe tindak pundi?" tanyanya sambil membantu nenek itu membawakan belanjaan sayuran. Terjemahan - "Saya bantuin ya, Mbah?" Mau pergi kemana?"

"Duh Gusti, matur nuwun ono wong sing gelem nulungi aku," ucap nenek itu sambil mengadah kedua tangannya menatap langit. Sementara dirinya tersenyum memandang nenek itu . Terjemahan - "Duh Ya Allah, terima kasih ada orang yang mau membantu saya."

"Aku arep mulih, Le, numpak bis kui," ucap nenek itu sambil menunjukkan halte bus trans-jogja yang berada di seberang jalan. Terjemahan - "Aku mau pulang, Nak, naik bis itu."

Dengan cekatan ia membantu membawakan belanjaan sayuran dan membantu nenek itu menyebrang jalan. Langkahnya membawa nenek itu ke zebra cross kemudian ia menengok ke kanan lalu melanjutkan penyebrangan yang kedua seraya menoleh ke kiri karena jalanan ini memiliki dua jalur yang berbeda. Tangannya ikut bergerak untuk menepikan jalan, tak lama mereka sudah berada di depan halte.

"Matur nuwun sanget, Le, mugi-mugi kabecikanmu bakal dibales karo Gusti Allah," ucap nenek itu sambil mengambil belanjanya dan tersenyum hangat. Terjemahan - "Terima kasih banyak, Nak, semoga kebaikanmu bakal dibales oleh Allah."

"Sami-sami, Mbah. Aamiin ya rabbal alamin," balasnya sambil membalas senyuman. Terjemahan - "Sama-sama, Mbah. Aamiin ya rabbal alamin."

Nenek itu menatapnya sambil menepuk pundaknya pelan. "Masya Allah, neduhke banget rupamu kui, sholeh lan seneng marang tetulung." Sementara dirinya hanya tersenyum padahal di dalam hatinya kini ia sedang berdoa ketika dipuji. Terjemahan - "Masya Allah, meneduhkan sekali wajahmu itu, sholeh dan suka menolong sesama."

Dalam sebuah ayat Allah SWT. Berfirman :"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya." (QS. Al Maidah ayat 2)

Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang