Bab 24 | Telepon Comedy

161 32 69
                                    

Happy reading semoga suka dan bermanfaat 💓

"Tidak ada seorang pun yang bisa melukai hati kita, kalau bukan kita sendiri yang membukanya agar orang lain bisa menyakitinya." - Ustaz Agam Fachrul

Perjalanan Cinta Menuju Jannah

"Jus melon?"

Pandangan Malik ke arah ufuk barat teralihkan pada sebotol jus melon yang disodorkan Akbar.

"Syukron," ucap Malik seraya menerima sebotol jus melon.

Akbar hanya mengangguk seraya tersenyum sebagai jawaban, detik selanjutnya. "Ente, lagi mikirin sesuatu nih? Kelihatan banget."

Malik tertawa kecil menanggapi ucapan Akbar kemudian menatap bentang Sungai Nil sembari menghembuskan napas panjang.

Akbar dan Malik menghabiskan waktu sore mereka untuk menjelajah ke Sungai Nil sekaligus belajar sejarah.

Sungai yang menceritakan kisah Nabi Musa alaihissalam yang dihanyutkan dalam sebuah peti di sungai ini serta saksi bisu kekejaman Firaun yang semuanya diabadikan dalam Al Qur'an.

Sungai Nil, di Afrika, adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu: Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan tentu saja Mesir.

Sumber : Wikipedia

"Ane liat-liat kayaknya ente lagi ngerinduin seseorang?" tanya Akbar seraya memperhatikan wajah Malik secara seksama.

Malik menggeleng sebagai jawaban. "Muka kayak gini kelihatan lagi ngerinduin seseorang?" tanyanya balik.

"Dari tadi ente ngelamun sesekali senyum, apa tuh kalau bukan rindu?" protes Akbar membuat Malik terkekeh mendengarnya.

"Ane rindu keluarga, dah itu aja," balas Malik simpel.

Akbar menyipitkan matanya seraya tersenyum jahil ke arah Malik. "Ane enggak percaya, pasti rindu seseorang nih."

"Ente, juga enggak bakalan tau ane rindu siapa," ucap Malik seraya terkekeh.

"Main rahasia-rahasiaan," protes Akbar, detik selanjutnya. "Menurut ente cinta itu tulus kan? Cinta itu keihklasan?" tanya Akbar.

"Apa nih tiba-tiba bahas cinta," kekeh Malik.

"Ya kan ente dokter cinta... Ceritanya ane tuh lagi konsul, udah tinggal dijawab," ucap Akbar.

"Ane jadi ingat ucapan Raihan Habib di podcastnya Gritte Agatha."

"Emang bahas cinta juga?" tanya Akbar setelah meneguk jus melonnya.

Malik mengangguk sebagai jawaban. "Katanya gini...." Jeda tiga detik, Malik menatap Akbar, seolah-olah sedang menirukan gaya Raihan Habib ketika berbicara. "Kan cinta itu harus ikhlas, kayak kalau kita udah cinta, jangan berharap balik dia cinta sama kita. Urusan kita cinta sama dia ya urusan kita, urusan dia enggak cinta sama kita ya udah itu urusan dia. Kan cinta itu keikhlasan, enggak menuntut apapun," ujar Malik menirukan.
"Kira-kira begitu, Bar."

Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang