Happy reading, semoga suka dan bermanfaat ya ❤️
Terimalah apapun pilihan Allah karena pilihan-Nya pasti terbaik untuk kita
Perjalanan Cinta Menuju Jannah
Yogyakarta, dua tahun kemudian...
Saat kaki jenjangnya menapaki tangga terakhir untuk keluar dari pesawat seketika hawa dingin sedikit menusuk kulitnya. Aroma petrichor yang begitu pekat dan terdapat sisa-sisa rintikan hujan membentuk genangan.
Salah satu tangannya membawa tiga kotak makanan oleh-oleh dari Jakarta sementara bawaan lainnya dia taruh di tas punggungnya. Rasa rindunya terhadap Yogya begitu menggebu-gebu padahal hanya seminggu dia meninggalkan kota ini.
Langkahnya terus mengikuti orang-orang di depannya masuk terminal melalui kedatangan domestik. Sore ini dia tiba di Yogyakarta, sudah seminggu lebih dia ke Jakarta untuk menyelesaikan beberapa urusan dan bermalam di rumah Mamanya.
Sesampai di pintu kedatangan langkahnya berhenti di tempat pengambilan bagasi. Setelah mencocokkan nomor bagasi pada boarding pass dengan luggage tag kemudian dia mengambil sebuah koper hitam miliknya.
Kemudian langkahnya melangkah ke arah pintu keluar, untuk keluar dari terminal. Suasana ramai langsung menyambutnya, beberapa orang berlalu lalang keluar masuk dan terdengar suara informasi di sudut-sudut area bandara.
Setelah keluar dari bandara sebuah mobil hitam langsung menyambutnya. Detik selanjutnya seorang pria paruh baya keluar lalu tersenyum menatapnya.
"Bagaimana kabarnya, Den? Sehat semua di sana?" tanya Mang Udin seraya membawakan kopernya ke dalam bagasi.
"Alhamdulilah sehat semua, Mang," balasnya.
"Alhamdulillah kalau gitu... Ini langsung pulang kan, Den? Itu Bi Astri udah siapin baju pesanan Den Irsyad buat pergi ke pernikahan Mas Haidar," ucap Mang Udin yang diangguki oleh Dokter Irsyad.
"Iya, Mang, langsung pulang aja."
Menempuh sekitar empat puluh menit akhirnya mobil yang dikendarai oleh Mang Udin telah sampai di rumah megah berlantai dua ini. Setelah roda berhenti kemudian Dokter Irsyad melepas seatbelt lalu keluar dari mobil.
"Apa kabar, Den? Sehat kan? Nyonya Salwa sekeluarga sehat?"
Dokter Irsyad diberondong pertanyaan oleh Bi Astri membuat dia hanya geleng-geleng kepala menanggapi wanita paruh baya dengan celemek lusuhnya itu.
"Alhamdulilah saya sehat, Bi... Iya, Bi, Mama sekeluarga sehat," balasnya membuat Bi Astri tersenyum lega.
"Oh iya Bi Astri bantuin ya, Den... Baju batiknya udah, Bi Astri, siapin," ucapnya membuat Dokter Irsyad lantas mengangguk.
Setelah bersih-bersih badan beberapa menit kemudian Dokter Irsyad sudah siap menggunakan baju batik berlengan panjang dipadukan dengan celana panjang hitam dan sepatu hitam mengkilat sampai bisa bercermin itu membuatnya berkali lipat lebih tampan.
Ya, hari ini adalah hari pernikahan sahabatnya, Haidar yang akan digelar setelah ba'da Isya.
Dua tahun belakangan ini terhitung jarang bermain seperti dulu karena dia dan Haidar sama-sama saling sibuk dengan pekerjaan dan terhitung sejak satu tahun lalu Haidar sudah berta'aruf dengan perempuan yang akan menjadi istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]
Romance"Bagaimana rasanya memendam perasaan pada seseorang yang dulu kuanggap sebatas teman?" Jadilah wanita seperti Fatimah yang menjaga kesucian cintanya hingga setan saja tidak mengetahui. Begitu pula dengan Ali, jadilah pria yang berani melamar putri...