Prolog

1.9K 148 382
                                    


Happy reading, semoga suka dan bermanfaat ya ❤️

Ya Allah, ketika aku mencintai seseorang
Sandarkan rasa cinta ini kepada seseorang yang menautkan cintanya kepada-Mu
Kuharap Ya Allah jagakan cinta ini padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, ketika aku mengagumi seseorang
Kumohon jagakan rasa kagum ini agar tidak melebihi cinta setinggi angkasa lalu dijatuhkan sedalam samudera
Kuharap rasa kagum ini bisa menjadi panutanku agar selalu di jalan-Mu

Ya Rabb, jika aku rindu
Bolehkah aku menyelinapkan namanya di dalam doaku?
Bolehkah aku menitipkan rasa rindu ini pada-Mu?
Agar aku tak lalai merindukan kekasih-Mu

Wahai Allah yang membolak-balikkan hati
Jika seseorang itu tidak mencintaiku, bolehkah balikkan hatiku agar selalu di lindungan-Mu. Agar hati ini tidak berharap padanya karena ternyata mencintainya tak seindah mencintai-Mu

Ya Allah, jika dia memang bukan untukku
Ikhlaskan lah hatiku atas segala ketentuan-Mu. Kuatkan lah hatiku bahwa dia terlahir bukan menjadi teman hidupku. Sandarkan hatiku pada sandaran-Mu karena Engkau lah sandaran terkokoh.

Wahai Sang Pemilik Segala Cinta
Tiada cinta yang menandingi kekuatan cinta-Mu. Tiada pengharapan selain berharap kepada-Mu. Izinkanlah hamba Ya Rabb untuk merelakan seseorang yang memang bukan untuk aku miliki. Jika dia terlahir bukan untukku kuharap ada seseorang yang hadir dalam kehidupanku dan bisa membimbingku menuju surga-Mu

***

Kling.

Lonceng cafe berbunyi menandakan ada orang yang masuk. Manik mataku langsung menangkap seorang pria mengenakan kemeja berwarna navy yang baru saja muncul di depan pintu. Aku langsung menoleh ke arah Awa, sahabatku.

Entahlah perasaanku sekarang gugup, gelisah, sedih. Bercampur aduk jadi satu. Melihat kegelisahanku, Awa langsung meraih punggung tanganku lalu mengelus lembut menyalurkan aura positif seolah berkata 'jangan khawatir'. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Suara decitan sepatu berhenti di sebelahku, aku langsung mendongak lalu menatap pria itu, tetapi tak lama aku kembali menunduk. Ya, pria itu adalah teman sekaligus kakak bagiku karena pertemuan sejak lima tahun yang lalu membuat kami dekat.

“Assalamualaikum. Saya duduk di sini ya,” ucap pria itu kemudian menarik kursi lalu mendaratkan pantatnya. Aku dan Awa kompak menjawab salam serta mengiyakan ucapannya.

“Silahkan duduk,Kak. Maaf kalau aku mengajak sahabatku, takut menimbulkan fitnah.”

“Tidak apa-apa, saya mengerti kok. Apa ada yang ingin kamu sampaikan?” tanyanya seraya tersenyum hangat.

“Sebelumnya aku minta maaf kalau mengganggu. Aku mau bilang makasih sudah mau berteman denganku, maaf kalau kehadiranku hanya menyakiti perasaan Kakak dan menganggu.” Jeda tiga detik. “Terima kasih telah mencintaiku.” Aku menggigit bibirku karena perasaan gugup menghantui pikiranku. Kemudian aku menghembuskan napas perlahan lalu melanjutkan bicaraku kembali.

“Dan maaf kalau selama ini aku belum bisa membuka hati untuk Kakak. Maaf belum bisa mencintai dan menolak khitbahan Kakak kemarin. Sungguh, aku minta maaf,” ucapku dengan tulus.

Perlahan aku menunduk tidak berani menatapnya. Dalam hati aku sangat lega sudah mengatakan semuanya, tetapi di sisi lain aku takut menyakiti perasaannya.

Sementara ia hanya tersenyum tulus seolah tahu apa yang ingin disampaikan wanita yang dicintainya. Tak dapat dipungkiri, perasannya sangat hancur ketika wanita yang ia cintai tidak mencintainya sekaligus menolak khitbahannya. Wanita yang ia cintai selama lima tahun terakhir tidak akan menjadi miliknya. Rasanya baru kemarin saja mereka bertemu dengan kejadian yang ia benci, tetapi pertemuan itu menumbuhkan cinta pada hatinya. Wanita yang selalu ceroboh seperti anak kecil sekarang menjelma sebagai wanita dewasa dan sebentar lagi akan menjadi makmum halal pria pilihannya.

Ia menghembuskan napasnya sebentar kemudian kedua sudut bibirnya terangkat. “Sebelum kamu meminta maaf, saya sudah memaafkanmu. Bukan salah kamu tidak mencintai saya, hanya saja saya yang terlalu berharap. Maaf jika kehadiran saya menjadi beban buat kamu.”

“Terima kasih banyak, Kak. Kehadiran Kakak tidak sama sekali membebaniku. Emm... Ini undangan untuk Kakak jika berkenan dan tidak sibuk silahkan datang,” ucapku sambil menyerahkan undangan pernikahanku. Ia tersenyum simpul lalu menerima undangan itu.

“Saya yang seharusnya terima kasih. Insya Allah saya datang ke pernikahanmu, semoga lancar dan bahagia.”

“Aamiin, terima kasih atas doanya. Aku dan Awa pamit pulang, Kak. Assalamualaikum,” pamitku lalu bangkit bersamaan dengan Awa.

Ia ikut bangkit kemudian tersenyum hangat. “Walaikumsalam.”

Kemudian pria itu kembali duduk seraya memandang ke luar jendela yang terlihat hujan sangat deras mengguyur Kota Yogyakarta ini. Benar kata orang bahwa hujan sangat lekat dengan kenangan. Belajar dari hujan yang jatuh berkali-kali, tetapi berbeda dengannya yang pertama kali merasakan jatuh cinta sekaligus patah hati.

Ia percaya dengan adanya hujan yang jatuh berkali-kali tetapi pasti akan terbitlah pelangi sama halnya dengan kesedihan atau luka yang begitu dalam tetapi percayalah pasti ada kebahagiaan, sebab semesta tahu dengan cara apa dan kapan kamu akan bahagia. Dari patah hati ia mengerti bahwa tidak selamanya orang yang kita cintai juga memiliki perasaan yang sama dengan kita.

“Ya Rabb, perkenankan hamba untuk menghapus rasa ini kepada seseorang yang telah menjadi milik orang lain. Izinkan hamba untuk meninggalkan rasa ini karena-Mu. Pertemukan hamba dengan seseorang yang ditakdirkan menjadi tulang rusuk hamba, perlihatkan hamba atas akhlak dan taat karena-Mu.”  


TO BE CONTINUED

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , teman-teman 🤗

Apa kabar kalian? Semoga baik-baik saja ya

Alhamdulillah akhirnya Zalza bisa membuat cerita lagi di wattpad. Ini adalah cerita baru dari Zalza  yang sebelumnya pernah ada cerita yang sudah dihapus. Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kalian. Kali ini Zalza membawakan cerita dengan genre yang berbeda dari sebelumnya  yaitu genre spritual-romance. Semoga dengan adanya cerita ini rindu kalian terobati dengan tulisan Zalza.

Tulisan yang ditulis dengan hati akan tersampaikan ke hati juga. Kuharap pesan, motivasi, manfaat dapat tersampaikan ke kalian.

Mohon maaf kalau ada typo , tandain saja ya biar Zalza perbaiki selanjutnya. Zalza juga masih belajar untuk memperdalam ilmu agama jadi kalau ada salah makna, salah kata, salah ketik, kasih tau Zalza ya.

Kritik dan saran dari kalian sangat Zalza tunggu. Krisar yang ingin kalian sampaikan, silahkan tinggalkan di kolom komentar ya. Karena bisa menjadi acuan dan semangat Zalza dalam menulis.

Oh iya, jangan lupa vote dan comment ya! Satu vote dari kalian adalah semangat Zalza untuk menulis. Satu comment dari kalian adalah bentuk rasa syukur Zalza kepada Allah SWT karena sudah meramaikan cerita ini. Dan jangan lupa tambahkan ceritaku ini ke dalam library kalian, kalau berkenan tambahkan juga ceritaku ini ke dalam reading list kalian, hihi.

Bila ada kutipan yang bermanfaat, menginsipirasi, memotivasi silahkan share ke teman-teman kalian, tetapi jangan lupa cantumkan akun sosial media Zalza ya. Dan jangan lupa share  cerita ini kepada teman-teman kalian untuk mendukung cerita ini sekaligus memberikan semangat dalam menulis untuk Zalza.

Itu saja yang bisa Zalza sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf🙏😊

Makasih yang sudah membaca. Makasih yang sudah mendukung cerita ini🙏🤗

Jazakumullah ya Khairan Katsiira ❤️ kepada seluruh pembaca Perjalanan Cinta Menuju Jannah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Purworejo, 25 September 2020
Salam hangat,
Gherriya Tsabita Zalza

Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang