Happy reading semoga suka dan bermanfaat 💓
"Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya dan ditinggalkan ayah adalah patah hati terhebatnya."
Perjalanan Cinta Menuju Jannah
Malik sudah siap dengan kemeja berwarna navy dipadukan celana panjang berwarna hitam. Kemudian memasukkan buku-buku ke dalam tas ranselnya, sebelum meninggalkan kamarnya dia menyisir kembali rambutnya dengan jari tangannya.
"Malik pakai kemeja navy? Beuh, damage-nya enggak main-main," celetuk Akbar sambil merangkul pundak Malik.
Syaki yang sedang menata bukunya, menoleh ke arah dua sahabatnya. "Ma Syaa Allah calon suami idaman," timpalnya.
Malik menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis. "Jadi berangkat nggak?"
"Jadi-jadi," balas Syaki lalu menggendong tas ranselnya.
Sebelum kuliah, mereka menyempatkan waktunya untuk talaqqi kitab tafsir jalalain di masjid Al Azhar bersama syekh yang namanya cukup terkenal. Pengajian tafsir ini akan dimulai sekitar pukul sembilan, Malik dan teman-temannya mencari sarapan terlebih dahulu.
Setelah keluar dari asrama kemudian mereka mencari sarapan yang terdekat. Roti yang mengembang gemuk berbentuk bulat dan terbuat dari gandum itu tertata rapi di rak-rak toko dan baunya tercium harum.
Roti isy menjadi pilihan mereka untuk sarapan. Roti berdiameter lima belas senti ini merupakan makanan pokok orang Mesir. Rasanya seperti roti tawar hanya lebih padat dan seratnya lebih terasa.
Sumber : alamy.com
Tiga piring yang ukurannya cukup besar masing-masing dikelilingi mangkuk-mangkuk berisi lauk pauk seperti ikan dan daging kambing. Di tengah-tengahnya terdapat roti isy sebagai makanan pokoknya, biasanya dicelupkan ke dalam saus.
Malik dan teman-temannya sangat menikmati makanan tradisional khas Mesir itu. Ada juga varian roti isy, yang bagian tengahnya diisi dengan berbagai macam isian seperti saus kacang, kentang goreng, keju, telur, dan terong goreng.
"Duh, ladzidz jiddan, nih," kata Akbar seraya memasukkan potongan roti isy yang dicelupkan saus ke dalam mulutnya.
Terjemahan - "Duh, enak banget, nih."
Syaki yang mendengar ucapan Akbar mengangguk setuju. "Bener ente, Bar."
"Apalagi tha'miya nya," sahut Malik yang diangguki kedua sahabatnya.
Tidak hanya membeli roti isy tetapi mereka juga membeli tha'miyah, salah satu makanan tradisional khas Mesir. Jika roti isy disebut dengan roti kehidupan, tak beda jauh dengan tha'miyah yang disebut makanan sya'bi atau rakyat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]
Romansa"Bagaimana rasanya memendam perasaan pada seseorang yang dulu kuanggap sebatas teman?" Jadilah wanita seperti Fatimah yang menjaga kesucian cintanya hingga setan saja tidak mengetahui. Begitu pula dengan Ali, jadilah pria yang berani melamar putri...