Bab 40 | M&M (END)

199 15 10
                                    

Happy reading semoga suka dan bermanfaat ❤️

"Carilah seseorang yang dengan bersamanya membuatmu merasakan surga begitu dekat." - Anonim

Perjalanan Cinta Menuju Jannah

Seorang pria dengan tampilan kasual yaitu mengenakan kaus putih dibalut kemeja berwarna soft blue yang tidak dikancingkan serta celana jeans berwarna hitam. Tidak kelihatan bahwa dia seorang dokter apalagi dia mengenakan topi baseball berwarna hitam tampak lebih muda.

Setelah menyelesaikan tugasnya di rumah sakit kemudian pria itu pergi ke gym sekedar berolahraga ringan. Tidak terasa memakan waktu satu setengah jam membuat dia bergegas untuk pulang.

Pria itu berdiri di depan tempat gym sembari menunggu jemputan Mang Udin karena mobilnya sudah dua hari berada di bengkel.

"Kak Irsyad," panggil seseorang yang berada tak jauh darinya.

Dokter Irsyad menoleh mendapati seorang wanita memakai abaya berwarna orchid pink dengan kerudung pashmina berwarna senada. Wanita yang tidak pernah ia temui lagi selama delapan bulan terakhir.

Hati Dokter Irsyad tidak mampu berbohong lagi bahwa dia sangat merindukan wanita di depannya dan matanya tidak berkedip bahwa wanita itu sangat cantik dan anggun dengan abaya yang dikenakannya.

"Meisya udah tunangan, Bro."

"Gue juga baru tau karena sangat tertutup."

"Kemarin di Aceh ternyata Meisya ketemu sama teman lamanya namanya Malik."

"Enggak lama setelah itu Malik melanar Meisya dan acara tukar cincin berlangsung di Aceh."

"Kalau lo belum siap denger gapapa, gue paham, Bro."

Apa yang dibilang oleh Haidar memenuhi isi pikiran Dokter Irsyad. Ternyata memang benar bahwa Meisya membutuhkan kepastian dari seorang laki-laki yang sudah siap sedangkan dia masih sibuk dengan pekerjaan dan hatinya bimbang.

"Kak?"

Suara Meisya menyadarkan lamunan Dokter Irsyad. Pria itu menoleh ke arah wanita di sampingnya kemudian tersenyum ramah.

"Assalamualaikum, apa kabar, Sya?" tanya Dokter Irsyad memulai topik obrolan.

"Wa'alaikumussalam, alhamdulilah baik. Kak Irsyad apa kabar?"

"Alhamdulilah baik," jawabnya. Tiga detik kemudian. "Selamat ya."

Meisya sedikit terkejut dengan ucapan Dokter Irsyad. Wanita itu menyembunyikan cincin yang tersemat di jari manisnya.

"Maaf ya, Kak, kalau Meisya enggak ngabarin perihal ini," ucap Meisya dengan hati-hati.

Dokter Irsyad menggeleng seraya tersenyum. "Enggak perlu minta maaf, Sya."

Tiga detik kemudian. "Saya senang kamu menemukan seorang imam pilihanmu."

"Saya pamit dulu, Mang Udin udah nunggu. Permisi, Sya, assalamualaikum," pamit Dokter Irsyad seraya tersenyum ramah.

Dokter Irsyad meninggalkan Meisya yang masih mematung di tempat. Hatinya memang belum siap menerima kenyataan bahwa Meisya sudah menjadi calon dari pria lain. Namun, dia yakin perasaan ini akan hilang secara perlahan.

***

"Dorr!"

Teriakan sang papa membuat terkejut putra sulungnya. Arya sengaja mengejutkan putranya yang sedari tadi duduk di rerumputan halaman belakang seraya memangku gitar.

Perjalanan Cinta Menuju Jannah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang