18 - Misteri Anin

111 6 0
                                    

Pada akhirnya Dita tidak hanya menyiapkan lemon hangat dan sup untuk Hani. Setelah meminta izin, dia sekalian menyiapkan makan malam untuk keluarga itu. Dita berhasil menyulap bahan-bahan yang ada di dapur menjadi beberapa makanan yang tampak menggugah selera.

"Hm, enak banget," komentar Gamal setelah mencoba segigit bakwan.

"Enakan mana sama bikinan Ibu?" timpal Hani dengan nada bercanda. Berkat Dita, dia membaik lebih cepat dari biasanya.

"Kalau bikinan Ibu mah bukan untuk dibanding-bandingkan. Selalu juara satu pokoknya." Gamal mengedip kocak. Seisi meja makan pun tertawa.

Gandi memilih tidak berkomentar, meski opor bikinan Dita sangat cocok di lidahnya.

"Ibu jadi penasaran, apa, sih, yang kamu nggak bisa, Dit?" Hani beralih sejenak dari menu khusus yang disiapkan Dita untuknya, sup ubi jalar dengan taburan kacang almond sangrai. Katanya, dua bahan utama itu bagus untuk mengatasi keluhan pusing. "Ngasuh anak bisa, ngerawat orang sakit bisa, masak juga bisa. Beruntung banget nanti laki-laki yang jadi suami kamu. Mertuamu juga bakal senang punya menantu kayak kamu."

"Ibu berlebihan, Saya jadi nggak enak." Dita tersipu malu. "Tapi, ucapan adalah doa. Jadi, saya aminkan semuanya."

Gandi tiba-tiba keselak. Dia lekas minum beberapa teguk air putih untuk melegakan tenggorokannya. Di ucapan ibunya tadi, memang tidak melibatkan nama Nindi, tapi entah kenapa Gandi merasa ada niat membanding-bandingkan di sana.

Andai Nindi yang ada di sini, pasti suasana meja makan tidak semeriah ini.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Istriku Terlalu SibukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang