28 - Dengan Hati yang Sama Retaknya

80 2 0
                                    

Masa-masa SMA ....

Hari-hari selanjutnya, dengan sangat terpaksa Anin harus lebih sering berada di tengah-tengah Gandi dan Nindi. Selain karena Nindi memang belum yakin jalan berduaan dengan Gandi, dia lebih mudah mengantongi izin dari mamanya kalau Anin juga ikut.

Seiring dengan itu, Anin pun semakin piawai menyembunyikan perasaannya di depan mereka. Bahkan mulai belajar mematikannya. Meski hal itu tentu saja tidak mudah. Karena, sering-sering jalan bertiga membuat Anin menemukan hal-hal tentang Gandi yang membuatnya semakin tertarik dengan cowok itu.

Misalnya sore ini, saat Gandi mengajak mereka ke sebuah kafe yang katanya sangat unik dan berbeda dari kafe pada umumnya. Setibanya di kafe pinggiran kota yang ternyata berkonsep tempo doeloe itu, Anin buru-buru turun dari mobil dan tampak tidak sabaran. Dia memandang bangunan di depannya dengan mata berbinar.

"Yakin, nih, kita bakal makan di sini?" Nindi menyapukan tatapan sangsi.

"Kenapa? Lo nggak suka?" Gandi bertanya hati-hati.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Istriku Terlalu SibukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang