14 - Ruas Jalan Kenangan

116 6 0
                                    

Ketika membuka tasnya, mata Gandi langsung membulat karena tidak menemukan laptopnya di dalam sana. Itu artinya, hasil pekerjaan yang seharusnya sudah dia bawa ke ruangan Farah pun ikut tertinggal. Tadi dia meletakkannya di atas nakas sebelum masuk ke kamar mandi. Karena tidak terbiasa buru-buru, dia pun lupa memasukkannya ke tas.

Gandi diam dan berpikir sejenak, sebelum akhirnya memutuskan untuk menelepon Dita.

Dita langsung menjawab teleponnya di dering pertama.

"Halo, Pak."

"Dit, kamu lagi di mana?"

"Masih di sekolah Dea, Pak." Suara Dita terdengar bingung. Wajar, belum sejam majikannya itu pergi dan tiba-tiba bertanya posisi. Padahal jelas-jelas ini masih jam belajar.

"Dea mana?"

"Udah masuk kelas, Pak."

"Berarti aman, ya, kalau ditinggal sebentar."

Di seberang sana, Dita mengernyit. "Memangnya kenapa, Pak?"

"Laptopku dan hasil kerjaan tadi malam ketinggalan. Bisa tolong bawain nggak? Soalnya habis ini aku ada meeting."

"Bisa, Pak. Tapi, Bapak nyimpennya di mana?"

"Di kamar, di atas nakas. Langsung masuk aja, ya. Nggak dikunci, kok."

"Oh, oke, Pak."

"Habis ini aku share alamat kantorku. Nanti bilang aja sama resepsionis, kalau kamu mau ketemu aku. Nanti juga aku bilangin, biar nggak perlu ditanya-tanya lagi."

"Baik, Pak."

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Istriku Terlalu SibukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang