Galeri yang memang tak begitu luas itu terasa makin sempit, udara di sekitarnya perlahan memanas. Segala bunyi hilang, kecuali detak jantung dua manusia yang tengah mendalami tatapan masing-masing. Untungnya, Gandi berhasil menemukan kembali kewarasannya sebelum bibirnya menyentuh bibir Dita. Dia menarik diri menjauh dengan gerakan setengah tersentak.
"Maaf, kayaknya kita udahan aja mainnya." Gandi mengusap wajahnya, menepis sisa-sisa rasa yang nyaris mengacaukan nalarnya. "Aku udah nggak suntuk, tapi sekarang malah ngantuk." Dia nyengir salting. "Aku ke kamar dulu, ya."
Dita mengangguk samar. Sepeninggal Gandi, dia masih bertahan di galeri itu, tampak sedang merenungi sesuatu.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Terlalu Sibuk
RomanceDari awal Gandi paham konsekuensinya beristrikan artis yang sangat sibuk. Dia tidak mempermasalahkan istrinya jarang di rumah. Namun, ketika Gandi menemukan kenyamanan dari seorang babysitter yang baru bekerja di rumah mereka, segalanya berubah. Sem...