36 - Bukan Penutup [TAMAT]

304 4 0
                                    

Sudah tiga hari Nindi pulang ke rumah orang tuanya. Pergi karena kecewa atau merasa bersalah, dia juga kurang paham. Intinya, saat ini dia merasa butuh berjarak dari Gandi.

Hari itu, saat keduanya selesai memberikan keterangan di kantor polisi, Gandi dan Nindi tidak banyak bicara, padahal mereka punya hal penting yang harus diobrolkan. Keduanya sibuk bertanya-tanya dalam kepala, siapa yang harusnya minta maaf duluan?

"Aku mau nginap di rumah Ibu dulu," ujar Nindi saat dia dan Gandi masih bersisian di pelataran kantor polisi.

Gandi ingin bertanya kenapa, berapa lama, dan sebagainya. Namun yang keluar dari bibirnya hanya, "Oh."

Dan itu terdengar seperti silakan di telinga Nindi. Dia pun melebarkan langkahnya ke tepi jalan untuk menyetop taksi. Sementara Gandi, terdiam dan berusaha mencerna apa yang sedang terjadi sebenarnya. Nindi salah, dia juga jelas salah. Lalu, bagaimana cara mengurainya?

Di dalam taksi yang melaju dengan kecepatan sedang, air mata Nindi mengucur deras. Soal kecelakaan yang merenggut mimpi-mimpi Anin, dipikir dengan cara apa pun, dia tidak merasa bersalah. Namun, jika kecerobohannya itu memang patut dijatuhi hukuman, sepertinya Tuhan sedang menjalankannya hari ini.

Nindi memang tidak paham seperti apa penderitaan Anin setelah kejadian itu, tapi hari ini dia juga tidak baik-baik saja. Dia juga hancur.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Istriku Terlalu SibukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang