09

71 45 8
                                    

Happy Reading!! ^^





Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.45,langit sudah mulai gelap
Dan terlihat matahari yang hampir terbenam.

"Wahh  bagus yaaa Sunset nya" Ucap zeela kepada Aiden, dan di angguki oleh Aiden.

"Wahh cantik banget sunset nya" Ucap rana sambil melihat ke arah sundown itu.

"Iya cantik" Jawab raka sambil melihat ke arah rana 'cantik banget'  lanjut raka dalam batinnya.

"Kapan kapan kita main bareng lagi ya" Ucap billa kepada aldi.

"Hmm"jawab aldi dengan deheman, lalu merangkul billa.

Ara yang melihat tingkah bucin teman temannya pun hanya bisa melihat saja.
"Ngapain ya gw ikut tadi, nyesel sih enggak, cuman kesel aja" Gumam ara pelan.

Agung yang mendengar gumaman ara pun hanya diam, lalu ia melihat ke arah zeela yang terlihat sangat senang dengan Aiden.

"Ck kalah telak gw" Gumam agung sangat pelan sambil melihat ke arah zeela.

Matahari pun sudah benar benar hilang, langit pun sedah mulai gelap, merasa bahwa hari sudah malam, mereka pun memutuskan untuk pulang.

"Udah semua kan, gak ada yang ketinggalan?" Tanya ara kepada teman teman nya.

"Udah semua kok ra" Jawab zeela.

"Oke kita pulang ya" Ucap ara lalu melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah masing masing.

Saat mobil berjalan belum sampai 70 meter, tiba tiba mobil itu berhenti.

"Lahh kok berhenti" Tanya zeela kepada ara.

"Njir Mobilnya mogok cok" Jawab ara dengan suara yang pelan.

"Lahhh ara gimana sihh, kalau mobil lu rusak ya jangan di bawa lahh!!" Protes billa kepada ara.

"Mana gw tau kalau ni mobil rusak, ini aja mobil abang gw yang gw ambil diem diem!!" Jawab ara spontan yang langsung membuat semua orang di mobil hening.

"........ "

"Kalau abang lu marah jangan ngajak ngajak kita lu" Sambung rana membuyarkan hening di mobil itu.

"Ehh kenapa mereka gak jalan jalan?" Gumam raka pelan.

Aiden yang melihat mobil yang di naiki oleh zeela tidak bergerak pun memutuskan untuk menghampirinya.

"Kenapa?" Tanya Aiden dari kaca jendela mobil.

"Gak tau, tiba tiba gak bisa jalan" Jawab zeela.

"woi, raka, Vano, aldi, agung sini lu pada, mobil mereka gak bisa nyala!" Teriak Aiden kepada teman temannya.

Mereka yang mendengar itu pun langsung menuju ke arah mobil ara, dan aldi mengecek apa yang salah dari mobil itu.
"Lahh ini mah habis bensin anjir" Ucap aldi kepada teman temannya.

"Lah? Ra lu kagak isi bensin?" Tanya jesi kepada ara dan di balas gelengan oleh ara.

"Mana gw tau, gw kan ngambil ni mobil diem diem gw kira ada bensinnya" Jawab ara dengan watadosnya, membuat mereka yang mendengar pun menepuk kening mereka.

"Yahh terus pulangnya gimana dong??" Tanya zeela pada yang lainnya.

"Sama gw aja" Ucap agung tiba tiba yang membuat seluruh perhatian menatap ke agung, zeela yang mendengar itu pun hanya memiringkan kepalanya.

"Kagak, zeela ama gw aja!" Potong Aiden kepada agung.

"Gw yang ngajak dia duluan" Balas agung.

"Gak peduli gw, pokoknya zeela sama gw!"-Aiden

"Gw juga gk peduli" Balas agung lagi dengan muka datar andalan ya.

Aiden yang mendengar itu pun hendak menghampiri agung, namun langsung di hadang oleh zeela.

"Jangan berantem, lagi ribet gini malah berantem" Ucap zeela kepada aiden.

"Oh ya agung, gw naik sama Aiden aja makasih tawarannya"  Ucap zeela kepada agung lalu masuk ke dalam mobil  sambil menarik aiden.

Aiden yang mendengar zeela lebih memilih dirinya pun tersenyum menang kepada agung.

Saat perdebatan agung dan Aiden, yang lainnya sudah menentukan akan mengantar siapa.

Yaa pasti tau kan

Hanya tersisa ara sendiri, tidak ada yang menawarkan untuk mengantarkannya...

"Dahh ara gw duluan yaa"-billa

"Dadaah"-jesi

"Bye"-rana

"Ara aku duluan ya? Atau kamu mau ikut sama kita, terus mobil kamu di tinggal aja dulu di sini!" Tanya zeela kepada ara.

"Emm gak usah deh zel aku aman kok" Jawab ara sambil tersenyum, yakali dia nebeng sama zeela, males banget mau jadi nyamuk.

"Beneran gapapa??" Tanya zeela kembali.

"Iya gw gapapa, tinggal telpon abang gw aja gw mah" Ucap ara sambil mengacungkan jempolnya, padahal ara pasti gak berani buat nelpon abangnya, itu namanya mendekat pada masalah.

"Oke deh" Jawab zeela ragu.

"Kalau gitu gw duluan ya, byee ara" Lanjut zeela kembali sambil melambai pada ara, dan di balas lambaian juga.

Sekarang hanya tersisa ara dan agung, terdengar helaan nafas ara.

"Huhh, enak banget mereka ada yang mau nganterin, ya gua? Apakah gw harus nyanyi lagu prom queen?"

"Ekhemm"
"Shut up count your calories~"
"I never-...."

"Ara!!"

Mendengar suara itu ara langsung terdiam seketika, ia kenal suara ini
Ara langsung melihat ke belakang untuk memastikan orang yang memanggilnya.

Dan saat ia berbalik ia hanya melihat agung saja, ara pun langsung menghela nafasnya.

"Huhh anjer gw kira abang gw ternyata lu" Ucapnya kepada agung, agung yang mendengar itu pun hanya melihat ara dengan muka datar nya.

"Kamu bawa mobil sendiri??"

"Hah?? " Mendengar itu ara langsung melihat ke sampingnya ternyata ada abangnya di sana.

"Ehh abang!!,hehehe abang kenapa di sini bang??"tanya ara basa basi kepada abangnya, lagi disco jantungnya coy.

"Cepat naik!" Suruh jestianokepada ara

*jestiano argawinata
- abangnya ara
-tinggi 190
- sudah lulus, sebagai ceo di perusahaan yang ia bangun sendiri
-single (kagak laku)
- galak + dingin (kecuali sama keluarga)

"Hehe iya bang"jawab ara kepada abangnya tetap dengan senyuman padahal batinnya 'behh mampus gw, hikss mama tolongin ara'

Ara pun masuk ke dalam mobil yang abangnya bawa, dengan berat hati

Saat jestiano baru masuk ke dalam mobilnya, ia melihat ke arah agung lalu menatapnya, agung yang merasa di tatap pun menaikkan sebelah alisnya.

"Kamu tidak pulang?" Tanya jestiano pada agung

Agung yang mendengar itu, langsung berjalan masuk ke dalam mobilnya tampa menjawab pertanyaan jestiano
(Dia itu lagi galau gess)

Jestiano yang melihat itu pun tersenyum smirk lalu berkata.
"Cih, anak sialan" Gumam jestiano lalu masuk ke dalam mobil









Ehehehehehe
Sorry ya kalau gak nyambung











circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang