23

22 5 2
                                    

Happy Reading gusyy!! ^^






Terlihat aiden dan raka yang berjalan ke arah markas mereka, ya! Mereka memiliki gang yang di ketuai oleh Aiden, dan agung wakil nya.

Hanya sebatas gang biasa saja.

Itu yang terlihat dari luar tentunya!.

Nama geng mereka adalah DIXTON.

Geng yang memiliki ratusan anggota, dan memiliki 6 anggota inti.

Belum di ketahui lebih lanjut tentang geng ini, karena jarang terlihat di publik.

Siapa juga yang menyangka, bahwa Aiden adalah ketua geng tersebut....


Terlihat Aiden dan raka  yang memasuki markas mereka.

Sedangkan di dalam markas, sangat ribut dengan anggota yang sedang berbincang bincang.

Saat mereka sedang membicarakan revan yang habis di keroyok, tiba tiba suasana menjadi hening seketika, saat mendengar ada yang datang dari pintu.

Dan terlihat Aiden dan raka yang baru saja sampai di markas tersebut.

Saat melihat bahwa yang datang adalah Aiden, mereka pun menghela nafas lalu lanjut riweh kembali, dan ada juga sebagian yang menyapa aiden.

Ya, walaupun aiden adalah ketua yang di bilang ganas saat marah, tetapi ia sangat ramah pada anggotanya, dan itu membuat kesan baik bagi anggota nya.

Lain bila bersama agung, agung lebih tegas dan tidak suka dengan keributan, sangat berbeda dengan aiden.

Kalo kata mereka sih 'agung itu serem, jadi kalau ada dia suasananya tuh beda'.

"Di mana revan?" Tanya aiden pada raka.

"Di dalem mungkin" Jawab raka sambil menunjuk satu ruangan.

Aiden yang mendengar itu pun mengangguk, lalu berjalan masuk ke dalam.

Saat ia masuk ia melihat revan dan teman teman lainnya yang sedang berbincang, aiden pun menghampiri mereka.

"Yo aiden" Sapa revan  sambil tersenyum saat melihat aiden masuk, dan di balas senyuman tipis oleh aiden.

"Gimana ceritanya, bisa di kroyok?" Tanya aiden menghampiri revan.

"Gw juga gak tau, pas gw di jalan mau beli rokok, tiba tiba di palang sama 16 orang" Jelas revan sambil melihat ke arah tangannya yang patah tulang.

"Yeuu, itu mah lu nya aja yang gak bisa berantem" Ucap raka pada revan.

"Si anying, lu kira gampang lawan 16 orang sendiri!, gw sih udah hajar semua, tapi ya gini hasilnya" Jelas revan.

"Untung yang patah tangan kanan" Ucap aldi tiba tiba.

"Lah? Memang kenapa?" Tanya revan saat mendengar ucapan aldi.

"Ya kalau tangan kiri yang patah, gimana mau cebok njir, yakali kan mak lu yang cebokin" Jawab aldi sambil tertawa, membuat mereka tertawa terbahak bahak.

"Taik emang" Ucap revan mendengar jawaban aldi.

Saat mereka sedang tertawa, terdengar suara pintu yang terbuka, dan ternyata itu agung, yang datang dengan wajah datar nya.

"Widihh gw kira lu gak dateng" Ucap revan saat melihat agung datang.

"Anak mana yang keroyok?" Tanya gung langsung tampa merespon ucapan revan.

"Yang biasa" Jawab Vano, yang di bales anggukan oleh agung.

"Si anying, minimal jawab lah!" Ucap revan tak Terima.

"Hm" Hanya di jawab deheman oleh agung, revan yang mendengar itu hanya menatap agung kesal.

"Lah, lu dari mana aja? Gw cariin gak ketemu" Tanya raka pada agung.

"Perpus" Jawab agung.

"Widihh, mau ada rencana jadi kutu buku kah??" Tanya aldi bercanda pada agung.

"Di suruh bu dea" Jawab agung menatap aldi tajam, sedangkan raka dan Vano sudah mundur menjauh dari agung.

"Weh, gw denger denger kalian lagi deket ama cewek ya?" Tanya revan tiba tiba.

"Iya" Jawab mereka serempak kecuali agung.

"Widih, bisa serempak dong" Ucap revan tertawa.

"Trus, cuman main main atau gimana ni?" Tanya revan memastikan.

"Gw sih gak ya, gw beneran tertarik sama rana, yaa walaupun dia nolak mulu, tetep gw kejar sih" Ucap raka sambil tersenyum.

Revan yang mendengar itu pun ngangguk ngangguk.

"Trus lu pada" Tanya revan lagi menatap aiden, aldi, Vano dan agung.

"Gw sih kayaknya suka beneran sama billa anjir" Ucap aldi.

"Lah, kenapa ragu gitu" Tanya revan melihat ke arah aldi.

"Ya karna awalnya gw bukan ngincer dia, tapi lama lama gw tertarik sama billa, dan ya gitu lah" Jelas aldi.

"Ohh..." Ucap revan mengerti.

"Kalo lu van?" Tanya revan pada Vano.

"Sama jesi" Jawab Vano.

"Singkat, padat dan jelas, oke bagus" Ucap revan sambil mengangguk.

"Oke, kalo ketua kita gimana nihh?" Tanya revan pada aiden.

"Kazeela namanya" Jawab aiden sambil tersenyum.

Revan yang melihat itu pun tertawa, lucu sekali melihat ketua geng ini menyukai seseorang.

"Hadeh... Gw jadi penasaran liat mereka" Ucap revan sambil memegang perutnya karena lelah tertawa.

"Kalo bapak wakil ni gimana?" Tanya revan menaik turunkan alisnya.

Agung yang di tanya pun hanya diam, gimana jawabnya coba, dia kan ngincarnya kazeela, tapi zeela suka nya aiden.

"Dia mah prenzone" Ucap raka tiba tiba menimpali.

"Loh loh loh, tunggu dulu, maksudnya gimana nih, agung di tolak cewek gitu?" Tanya Revan memastikan.

"Yaa, sejenis itu lah, tapi terlalu kasar untuk di bilang gitu" Ucap raka lalu tertawa di akhir.

"Ha? Agung seumur umur di tolak cewek? Njirr memang siapa ceweknya?" Tanya revan yang sedikit kaget.

"Cewek nya aiden weh, hahahahaha" Jawab raka yang sudah tidak tahan menahan tawanya.

"Ha?" Revan di buat cengo dengan apa yang ia dengar.

"Hahaha, kalah saing dia dari gw dia" Ucap aiden sambil tertawa bangga.

"Kesian lu gung" Ucap revan memegang pundak agung dan menunduk sedih.

Padahal revan menunduk supaya tidak terlihat ia menahan tawa nya.

Sedangkan agung yang di bicarakan hanya terdiam acuh.
'Punya temen tingkah makin mirip kayak asu' ya kira kira begitu lah batin agung.


                          *********




"Kok mata gw kedut kedut, apa ada yang ngomongin gw yak" Ucap zeela saat sedang memakan buburnya di kantin sekolah.

"Biasanya sih gitu" Ucap rana sambil menyuapkan  bubur.




















Okelah gusty, segitu aja dulu, aku juga gak tau mau nulis apaa.

Tapi gpp im okey gwencana~









circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang