39

15 2 3
                                    

Met baca~~~~~








Sedangkan di perkemahan...

"Memang pada dasarnya anaknya blo'on!" Ucap rana menendang batu yang ada di sana.

"Udah di bilangin jangan kesana jangan kesana, malah kesana! Sendirian pula, ini sekarang makin ribet kan, tuh anak kalo pendek udah gw injek Injek beneran!!" Ucap rana dengan memperagakan gaya menginjak injak nya.

"Udah ran, slow ran, nanti cepet tua kalau marah marah terus, gapapa yang penting kita udah kasi tau OSIS, ya walaupun kita di marahin lagi" Ucap billa menenangkan rana yang lagi marah marah.

"Nyusahin emang" Ucap Andini yang duduk di kursi nya.

"Kalo menurutku mereka berdua lagi sengaja caper sih, supaya di cariin, kayak biasanya gak sih? Mereka memang caper~" Ucap eca yang tiba tiba nimbrung.

'Cari gara gara sih kalo kata author 🗿'

"Lu diem njing!" Ucap jesi yang udah ngegas duluan, jarang jarang anak introvert ini marah loh.

"Congor lu gw cekokin batu juga lama lama, lu kira mereka kayak lu CAPER?!, DIEM! Kalau lu jawab gw lemparin bener lu pake ni kursi!" Ucap jesi dengan cepat, sembari menatap eca dengan tatapan tajam nya, membuat eca hanya diam dengan raut yang kesal.

Dan itu juga membuat rana dan billa cukup kaget, ini kali kedua ngeliat jesi marah kayak gini.

Airin dan Andini yang sedari tadi di sana hanya bisa menenangkan saja, mereka jadi air aja, biar api yang membara bara.

"Udah udah, semoga aja mereka ketemu dan gak kenapa napa" Ucap airin sebagai ketua dan penengah yang baik, dan di setujui oleh mereka semua.



Di tempat pencarian~

"Ara itu memang batu anaknya" "Ucap Vano pada agung, saat mendengar kalau ara juga ikut masuk ke dalam hutan, tetapi ara tidak bersama mereka, apalagi bertemu mereka.

"Hm" Agung hanya berdehem untuk merespon.

"Den! Gak boleh gitu den, zeela ketinggalan, itu juga salah kita, jangan lu salahin ara, dan ara kekeh ikut cari pasti karena dia khawatir sama zeela" Jelas raka pada Aiden, yang sedari tadi selalu mengatakan kalau ini karena ara yang meninggalkan zeela.

"Sekarang si ara juga ikut masuk ke hutan, gara gara lu sih den" Ucap aldi yang nimbrung.

"Jangan ribut, sekarang serius cari teman kalian!" Ucap salah satu guru yang menegur mereka, yang membuat raka dan Aldi langsung ngacir.

"Pak, kita sudah mencari cukup lama, dan sekarang sudah larut malam, apa sebaiknya kita mengabari orang tua murid saja pak? " Tanya salah satu murid pada pak dodi guru penjaskes mereka.

"Jangan dulu sekarang, jika sampai larut malam belum di temukan, baru kita akan menghubungi wali beserta polisi" Jawab pak dodi.

"Semua nya, kembali fokus mencari teman teman kalian!" Teriak pak dodi sekali lagi dan di angguki oleh semua.

"Woi Aiden, agung, aldi, Vano! Sini dulu kalian" Ucap raka memanggil teman temannya, yang di tanggapi oleh mereka.

"Gimana kalau kita mencar lebih jauh? Aiden sama agung. gw, aldi sama Vano.. Gimana?" Tanya raka memberikan pendapat.

"Gw oke oke aja" Jawab aldi mengangguk setuju.

"Gw ngikut" Ucap Vano juga setuju.

"Oke, Ketua sama wakil gimana? Setuju?" Tanya raka melihat ke Aiden dan agung, Aiden dengan raut khawatir nya dan agung dengan.. Tidak ad raut apapun hanya datar 🗿.

circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang