40

15 1 3
                                    

selamat membaca 😌💅🏻.....













"ARA?!!" Panggil revan dengan meringis saat ia melihat ara.

Ia dengan cepat menghampiri ara dan membantu ara untuk menyeimbangkan diri, karena jelas terlihat kalau ara berdiri saja cukup sulit.

"Ra? Masih sanggup? Apa mau gw gendong?!" Tanya revan terus menerus, bagaimana tidak? Dia khawatir saat melihat kondisi ara.

"Ha? Sanggup kok sanggup, gw gapapa kok" Jawab ara dengan senyuman nya, senyuman seperti mengatakan kalau dirinya tak baik baik saja.

Sedangkan agung dan Aiden serta beberapa anggota OSIS sudah terlebih dahulu kembali ke perkemahan untuk mengobati zeela.

"Ra? Beneran?" Tanya revan dengan muka serius nya, kenapa selalu mengatakan dirinya tak apa?.

Ara hanya menjawabnya dengan anggukan kecil.

"Araa!" Panggil raka, raka aldi serta Vano menghampiri ara dengan berlari kecil, ada juga pak guru dan beberapa anggota OSIS.

"Ra? Lu Oke? Kaki luu raa!!! Udah ayok kita ke kemah dulu biar di obatin, buk aya juga tadi udah nelpon bonyok lu" Ucap raka bertubi tubi, tentu karena ia pasti khawatir.

"Satu satu dong" Aldi yang rada kesel, menoyor kepala raka dengan pelan.

Sedangkan Vano ia sedikit meringis melihat luka ara, masih sanggup berjalan dengan luka sebesar itu?.

"I-iya, gw Oke" Jawab ara cukup pelan, seperti menahan sakit.

"Baiklah ara, kalau masih sanggup berjalan, sebaiknya kita kembali ke perkemahan terlebih dahulu, supaya bisa di obati di sana" Ucap salah satu guru yang ada di sana.

"Sanggup pak" Ucap ara sembari mengangguk, Revan dan raka berjalan di samping ara, dengan beberapa anggota osis.

Hingga beberapa langkah ara berjalan, ia merasa kepalanya pusing dan pandangan nya menjadi sedikit buram.

Gawat, seperti nya ia kekurangan darah, karena luka nya sedari tadi masih mengeluarkan darah.

"Bisa ra?" Tanya Revan kembali.

"Aman" Jawab ara mengangkat jempolnya 👍.

Tak sampai lima langkah lagi, ara ternyata sudah mulai oleng dan terjatuh, ara pingsan.

"RAA?" seru mereka bersama saat melihat ara yang terjatuh..






Di tempat perkemahan

"Masih belum ada kabar? Udah jam segini loh" Tanya billa pada airin yang sedari tadi tidak berhenti mengecek HP nya untuk melihat kabar ara dan zeela.

Airin hanya menggeleng pelan, untuk menjawab pertanyaan billa, mereka semua di sana menghela nafas.

"Apa mereka di culik hantu ya?" Tanya billa mulai memikirkan hal di luar nurul, membuat mereka yang mendengar itu merasa ter herman herman.

"Gosah aneh aneh lu, kebanyakan nonton nadia omara ya gini" Ucap rana melihat billa julid, sama dengan yang lainnya.

"Bisa aja loh? Mereka masak jalan berjam jam keliling hutan, kok bisa gak ketemu? Bisa aja mereka di sembunyiin sama Gunduruwo kan? Secara, kan mereka cakep tuh, jadi demen deh tu hantu" Ucap billa lagi lagi.

"Kalau gak ada yang di omongin mending lu diem deh bil" Sambung airin kesal.

"Kagak mungkin juga hantu mau nyulik mereka, mana mau mereka nambah beban" Sambung jesi lagi.

"Nyulik mereka sama aja nyari tambahan beban ege" Ucap rana juga nimbrung percakapan tidak berperi ketemanan itu.

'Huhh~' mereka semua menghela nafas lagi.

circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang