21

38 12 14
                                    

Happy Reading!! ^^






"Hmm gimana ngasi taunya yaa, Aiden lagi sama agung soalnya...." Gumam zeela pelan, yang dari tadi terlihat misah misuh gak jelas, ia sedang berpikir bagaimana cara untuk memberitahu aiden tentang si pick me itu.

Ara yang yang dari tadi di samping zeela, sedikit gedeg sama zeela yang dari tadi gak bisa diem.

"Lu napa sihh!,capek gw liat lu gak bisa diem" Ucap ara sambil memukul lengan zeela pelan.

"Ihh!, ya jangan mukul lah bambang!"
Ucap ara sambil mengelus lengan nya, ara yang melihat itu malah cengengesan.

"Ya maap, kenapa sih emang, dari tadi kayak cacing kepanasan" Tanya ara

"Hmm" Zeela hanya bergumam tanpa menjawab, zeela nampak berpikir sebentar, lalu tiba tiba tersenyum tidak jelas.

"Ra, lu bantuin gw ya??" Tanya zeela tiba tiba sambil tersenyum.

"Bantuin paan?" Tanya ara memastikan

"Ya bantuin aja" Jawab zeela tetap dengan senyumannya.

"Emm, y-yaudah deh" Jawab ara ragu, ara curiga sama bestod nya ini, tapi iyain aja dulu gak sih?.

"Hehee" Ucap zeela lalu lari ke luar kelas, yang kebetulan lagi jamkos karena guru guru lagi rapat.

"Duh, gw iyain lagi" Gumam ara saat melihat zeela yang pasti akan nyusahin dia.

Terlihat zeela yang sedang berjalan di lorong sekolah, mengarah ke perpustakaan.

Sesampainya di depan perpustakaan, ia membuka pintu dan masuk ke dalam, saat zeela masuk ke dalam, ia tidak tidak melihat penjaga perpustakaan sama sekali, ia pun langsung tersenyum, ini sesuai rencana!.

"Pas banget gak ada penjaga, jadi...." Gumam zeela terputus.

"Berantakin!!" Gumam lanjut zeela sambil tersenyum, sambil ngereoq supaya perpus berantakan.

Setelah beberapa menit, zeela tersenyum melihat karya nya.ya, perpus sudah berantakan karena dirinya.

"Njirr, ini kalau ketauan di marahin sih pasti...." Gumam zeela pelan sedikit takut.

"Tapi kan gak ada yang liat, hahaha!!" Ucap nya sedikit keras sambil tertawa gak jelas.

Setelah itu zeela pun keluar perpus dan berjalan kembali ke kelas.

Sesampainya si depan pintu kelas zeela pun menormalkan ekspresi wajahnya supaya keliatan meyakinkan, lalu masuk ke kelas dengan muka watadosnya lalu berkata..

"Ara, agung kalian di suruh bu dea rapiin perpus katanya" Ucap zeela saat memasuki kelas dengan sedikit keras.

Ara yang mendengar itu ya agak bingung, kenapa harus kita gitu.

"Kenapa harus sama gw??" Tanya ara kepada zeela.

"Ya mana gw tau, gw cuman di suruh kayak gitu" Ucap zeela sambil melihat ke arah lain.

"Lah, gimana sih" Gumam ara pelan, agung yang dari tadi hanya diam, terlihat bodo amat.

"Bukannya, yang bersihin itu yang piket harian gak sih?, itupun giliran tiap kelas?" Ucap Airin, si maniak pjok.

"Y-ya mana gw tau, gw kan cuman di suruh" Ucap zeela lalu membuang pandangannya ke arah lain.

"Yaudah cepet sana, nanti gw di marahin bu dea, di kira gw ga ngasi tau kalian lagi" Ucap zeela.

Ara yang mendengar itu pun sedikit melirik ke arah agung, tapi terlihat agung yang tetap sibuk dengan handphone nya.

"Iya deh.." Ucap ara malas sambil bangun dari kursinya dan berjalan ke luar, ia melihat ke arah agung yang tidak ada tanda tanda mau ngikutin.

circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang