27

14 2 1
                                    

Happy Reading ^^



Terlihat matahari pagi yang sudah menampakkan dirinya, suara kicauan burung yang terdengar menyambut pagi.

Serta dua insan yang sudah berdebat masalah, permen yang berkurang dua biji.

"Permen gw pasti lu yang makan?, kan dah gw bilang jangan!!" Ucap ara sambil sedikit berteriak kesal.

"Gw gak makan raa, gw semalem langsung tidur!!" Ucap zeela membela diri.

Sedangkan yang lainnya, billa, rana, jesi. Hanya melihat mereka dengan malas.

"Yaudah sih, cuman permen doang berantem" Ucap billa menengahi.

"Gak gitu bill, kita di sini masih lama, dan permen gw dah sekaratt!!" Jawab ara menatap tajam billa.

Billa yang di tatap pun langsung tertawa hambar, wahh kalo gini dia gak mau ngikut dah, ara mah serem kalau marah.

"O-okelah"

"Lu makan kan?!" Tanya ara kembali.

"Kagak!" Jawab zeela.

"Bohong!"-ara

"Enggak tuh"-zeela

Saat mereka sedang sibuk berdebat, datang aiden, agung, raka, Aldi, dan Vano menghampiri mereka.

"Masih pagi udah ribut" Ucap raka melihat ara dan zeela.

"Kenapa zel?" Tanya aiden mendekati zeela.

"Tau tuh si ara" Jawab zeela.

Aiden yang mendengar itu pun melirik ke arah ara.

Ara yang melihat itu pun membuang muka nya kesal.

"Terserah lah!" Ucap ara lalu berjalan meninggalkan yang lainnya.

Mereka yang melihat itu hanya diam melihat saja, lebih baik mereka bersiap siap, sebentar lagi pasti di suruh ngumpul.

"Loh, malah ngambek anaknya" Ucap raka menggeleng kan kepalanya.

"Biarin aja, paling ntar lagi lupa" Jawab rana di samping rakaraka, rana mah udah biasa, palingarakaragi mereka ketawa ketiwi lagi.

                           
                             ******

Terlihat ara yang lagi ngedumel gak jelas, sambil nendang nendang batu.

"Apa apa si zeela yang di tanyain, gedek gw lama lama, padahal kan gw kehilangan permen...." Gerutunya.

"Tapi au ah, suka suka mereka aja" Lanjutnya lagi sambil mengambil satu batu lalu melemparnya ke sembarang arah.

'Tuk'

"Adohh" Terdengar suara orang yang.., kek nya kena batu yang ara lempar.

Ara yang mendengar itu pun reflek langsung nengok ke tempat yang dia lemparin batu, dan ternyata bener, ada orangnya.

"Aduhh, kepala gw" Ucap orang tersebut sambil mengelus kepalanya.

Ara yang melihat orang itu rencananya mau langsung kabur, yakali dia menyerah kan diri, orangnya serem cuy, tinggi, mukanya galak pula.

Ara pun sudah rancang rancang mau lari, sebelum mukanya di liat sama tu orang, tetapi ara berhenti saat ada suara yang menyuruhnya untuk diam.

"Diem, atau gw kejar mampus lu" Ucap revan.

Kalian masih inget revan kan??

Ara pun langsung diam, melihat ke belakang sambil nyengir gak jelas.

circle high schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang