Aku Mengetahuinya

283 16 0
                                    

_____
Yuan Wei memberikan beberapa payet pada tiap robekan yang ada di gaun pernikahan itu
"nona aku tidak menyangka kau begitu pintar, menggunakan manik manik seperti ini menambah kesan berkilau pada pakaian ini" puji Abei
"benarkah? apakah pakaian ini cocok digunakan saat hari pernikahan nanti?" tanya Yuan Wei
"tentu, anda bisa tampil menawan dengan pakaian ini"
Yuan Wei tersenyum sambil masih melanjutkan kegiatannya memasang payet manik manik

hari sudah gelap, belum muncul tanda dari prajurit istana yang datang membawa baju pernikahan untuk Zhang Fei Fei
"apakah mereka lupa mengirimkan barang sepenting itu? bisa bisanya" gumam Jendral Zhang kesal
tak selang beberapa lama
"tuan, ada kereta kuda yang membawakan barang dari istana" seorang penjaga pintu kediaman Zhang melapor
"cepat suruh masuk" ucap Zhang Xin
______
____
"nona, lihatlah gaunnya.. indah sekali" ucap Abei saat memperlihatkan gaun pernikahan dari istana
"benar bagus sekali"
"tapi ini gaun bekas milik istri pangeran pertama, dia sengaja pengen bikin gue malu didepan tamu kerajaan, yang benar saja.. ini Yuan Wei yang cerdas bukan Zhang Fei Fei yang bodoh"
"nona, apakah anda mau mencobanya?" tanya Abei
"tidak, sekarang aku lelah. Abei aku ingin ke kamar saja" ucap Yuan Wei
"baik nona, tolong bawa ini ke aula kamar nona Fei fei" minta Abei pada pelayan rumah yang lain
______
____
Yuan Wei kembali ke kamarnya, ia sendirian duduk di tepi ranjang memikirkan kembali jalan cerita yang akan ia lalui
"pernikahan terjadi karena perjodohan dari ibu kaisar pada jendral istana parlemen kiri. parlemen kiri akan melakukan pemberontakan setelah kaisar jatuh sakit. Zhang Fei Fei menjadi umpan empuk untuk membantu ayahnya dalam mencari informasi mengenai keberpihakan daerah kekuasaan pangeran kedua. Intinya parlemen kiri ini ingin membentuk massa yang besar untuk menggulingkan kaisar dan parlemen kanan... Mereka ini jahat juga.
Setelah pernikahan Zhang Fei Fei akan memberikan informasi setiap pergerakan pangeran kedua termasuk mencuri stempel milik pangeran kedua dan juga milik pangeran mahkot. Zhang Fei Fei juga meracuni kaisar untuk membantu ayahnya" gumam Yuan Wei

"gue ga bisa sekejam itu, Zhang Fei Fei lo salah milih orang buat gantiin posisi lo disini" ucap Yuan Wei
Yuan Wei menghela nafasnya panjang, "kenyataannya.. gue udah disini, mau gamau gue harus berjuang buat hidup sampe akhir! Zhang Fei Fei tenang aja, nama lo dan gue bakal happy ending di cerita ini"
"gue bakalan nulis jalan cerita gue sendiri di kehidupan ini"
_____
________
"nona! bangunlah!! gaun pernikahan dari istana sudah tiba!" Abei membangunkan Yuan Wei
"aaih.. bentar, gue baru aja tidur sejam yang lalu, biarin gue tidur dulu ntar gue kesana" ucap Yuan Wei
"nona kau melantur lagi? cepatlah bangun sebelum jendral Zhang yang datang kemari untuk membangunkan anda dengan kejam"
Yuan Wei terbangun dengan spontan, "mana gaunnya" ia langsung berjalan keluar kamar
"nona pakai baju luarmu dulu!!.." Abei menyeret Yuan Wei masuk kembali kedalam kamar untuk memperbaiki pakaiannya terlebih dahulu

_______
Jendral Zhang sedang sibuk berbincang dengan kasim istana yang memimpin pasukan untuk mengantarkan barang barang istana ke kediaman Zhang

"lihatlah nona, bagus bukan?" Abei menunjukkan gaun pernikahan dari istana
Yuan Wei mengangguk, namun ia tidak tertarik
"mana kue bulan terenak di istana? padahal di novel ditulis jelas istana juga mengirim beberapa makanan terenaknya"  Batin Yuan Wei
ia kelaparan rupanya
"apa isi kotak ini?" tanya Yuan Wei sambil mengambil kotak kayu yanv sepertinya wadah makanan

Yuan Wei membuka kotak yang mencuri perhatiannya itu"woh! kue bulan terenak di istana!!" Yuan Wei senang"nona, rupanya kau celingukan karena mencari makanan dari istana?" goda Abei"kau tidak memberiku makan sejak aku bangun tidur tadi" balas Yuan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuan Wei membuka kotak yang mencuri perhatiannya itu
"woh! kue bulan terenak di istana!!" Yuan Wei senang
"nona, rupanya kau celingukan karena mencari makanan dari istana?" goda Abei
"kau tidak memberiku makan sejak aku bangun tidur tadi" balas Yuan Wei
Ia mencoba kue itu
"oh my god, beneran enak banget ternyata" ucap Yuan Wei
"Abei, cobain ini" Yuan Wei menawarkan
Abei menggelengkan kepalanya, "makanan ini dikirim untuk calon pengantin, hanya calon pengantin yang boleh memakannya"
"benarkah?"
Abei mengangguk
"wah bisa gemuk nih gue nanti" gumam Yuan Wei
"nih coba dulu satu" Yuan Wei langsung menjejalkan kue bulan ke mulut Abei sambil tertawa
"nona!-" ucapan Abei terpotong karena kue bulan memenuhi mulutnya
"enak bukan?" tanya Yuan Wei
Abei mengangguk
"lain kali jangan terlalu terpaku dengan aturan atau kau akan rugi sendiri. Aturan itu dibuat untuk dilanggar" ucap Yuan Wei sambil menggigit kue bulan yang ada ditangannya
Abei menelan kue bulan dimulutnya

Yuan Wei membuka lagi beberapa kotak makanan
"Abei, aku ingin makan makanan ini semua, bawakan ke kamarku ya" minta Yuan Wei
"baik nona!"
Yuan Wei hendak beranjak menuju kamarnya
"Zhang Fei Fei!" panggil jendral Zhang
Yuan Wei menghentikan langkahnya, "hadeh si tua bangka ini kenapa lagi sih?" batin Yuan Wei
"kau mau kemana?" tanya pria tua itu
"ke kamar" Yuan Wei ketus
"Kau belum memberi salam pada kasim Yu"
Yuan Wei membungkukkan badannya dengan maksud memberi hormat
"eh? ini kan caranya orang jepang.. hadeh pake salah lagi mana cina sama jepang pernah ga akur juga.. plis gue takut banget kalo dibunuh disini gara gara salah kasih salam" Batin Yuan Wei
Yuan Wei masih dalam posisi membungkuk ia takut untuk berdiri
Kasim Yu membalas salam hormat Yuan Wei
"semoga pernikahan nona Zhang dan Pangeran kedua Li berjalan dengan baik" ucap kasim itu
Yuan Wei merasa tidak salah dengan gerakannya, ia berani untuk kembali berdiri
Yuan Wei menghembuskan nafas lega
"nona zhang, lama tidak bertemu. Anda bertambah cantik" puji kasim Yu
Yuan Wei menahan wajahnya yang menunjukkan ekspresi salah tingkah, "bisa aja" ucap Yuan Wei
Kasim Yu dan Jendral Zhang mengangkat alis mereka karena tidak mengerti apa yang Yuan Wei ucapkan
Yuan Wei tersadar, "a-ah terimakasih atas pujiannya, kasim Yu juga terlihat begitu segar dan bugar setelah lama tidak bertemu" balas Yuan Wei
"ahahaha" kasim Yu tertawa
"kau tumbuh dengan bermulut manis juga.. Zhang Xin kau mengajarkan anakmu cara menggoda pria tua juga?"
"anak ini akhir akhir ini memang aneh, aku pun tidak mengerti dengan polahnya"
"mau gosip seenggaknya nunggu gue cabut dulu ga sih? mana ada ngegosip didepan orangnya langsung, dasar bapak bapak tua" batin Yuan Wei
________

"baiklah aku tidak bisa berlama lama disini, aku akan kembali ke istana" ucap kasim Yu
"kau tidak akan tinggal sampai jam minum teh siang nanti?" tanya Jendral Zhang
"tidak.. aku harus segera kembali ke istana untuk membantu persiapan pernikahan besok"
"benar, istana pasti sangat sibuk"
"aku pamit, sampaikan salamku pada nona Zhang"
"baiklah, mohon bantuanmu nanti untuk membimbing putriku di istana"
Kasim Yu pergi meninggalkan kediaman Zhang
_____
___
Yuan Wei bersantai di kamarnya, ia menikmati cemilan enak yang dikirim dari istana
"Abei, apakah disini ada jus buah?" tanya Yuan Wei
"jus buah? apa itu nona?"
"minuman dari buah"
"ada nona, apa nona ingin dibuatkan minuman buah?"
"benarkah ada? minuman dari buah apa?"
"disini ada buah mengkudu, buah maja, buah dewa, bu-" ucapan Abei terpotong
"Hah?! yang benar saja buah mengerikan seperti itu dijadikan minuman?" Yuan Wei memotong ucapan Abei
Abei merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya, ia pun mengangguk
"bisa bisa bukan mati gara gara kepala gue ditebas malah mati gara gara minuman setan itu"
"apa ada buah jeruk atau jambu disini?" tanya Yuan Wei
"ada nona, dikebun belakang ada buah jambu merah muda yang sudah siap dipanen"
Yuan Wei tersenyum, "antar aku kesana, akan aku tunjukkan kenikmatan jus buah jambu"
"baik nona"

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang