Izinkan Aku

61 7 0
                                    

"adikmu bukan hanya aku kak, kau juga harus melindungi adikmu yang lain. Jangan saling membenci seperti ini"
"cukup! Feifei, aku tidak menyukai kau yang berbicara aneh seperti ini! dia adalah orang yang membunuh ayah kita! dia juga yang menyakitimu! aku tidak akan membiarkannya hidup lebih lama lagi" Zhang Fei Ran hendak menarik busurnya lagi
"kakak! aku mohon, hentikan"
Zhang Fei Ran melihat adiknya yang sangat menyedihkan, ia melihat perut adiknya yang tengah mengandung. Ia tidak akan bisa melihat keponakannya lahir tanpa sosok ayah
"banyak hal yang ingin aku sampaikan tapi aku merasa tenagaku akan habis. aku berpesan pada kalian untuk menyelidiki Chen Dingyi dan juga ibu ratu Lan. Bebaskan semua orang yang ditangkap hanya karena mereka ada hubungannya denganku dan keluarga Zhang. Jika ada orang yang aku sayangi yang masih hidup tolong jaga kehidupan mereka." Yuan Wei tersenyum tulus meskipun matanya sangat memendam kesedihan
"aku merasa bahwa akulah biang masalah disini. Kakak, maafkan aku sudah membebanimu selama ini. Hao Lan maaf aku tidak bisa melahirkan anakmu, kalian harus tetap hidup, ya" Yuan Wei mengangkat pedang ditangannya dengan tiba-tiba dan menebas lehernya sendiri
"FEIFEI?!!" Teriak Zhang Fei Ran ia mendekat pada Yuan Wei
"Yuan Wei?!!" Hao Lan turut mendekat dan menutup luka Yuan Wei yang terus mengucurkan darah
"aku suka kau memanggilku seperti itu" Yuan Wei mengambil nafas
"maaf"
"tidak tidak! Feifei?! kau harus hidup, Hao Lan apa yang kau lakukan? panggil tabib! selamatkan adikku! cepatlah!!" perintah Zhang Fei Ran sambil menggendong Yuan Wei dan berlari menuju kerajaan Hui
"Feifei!! kakak akan menyelamatkanmu, Feifei bukalah matamu! bernafaslah!!" Zhang Fei Ran tergopoh gopoh hingga akhirnya dia terjatuh
"Feifei??!!! bangunlah!!! kakak memintamu untuk bangun! apa kau tidak dengar??! bangunlah!!" teriakan Zhang Fei Ran sangat menyedihkan
"adikku.. bukalah matamu, bernafaslah, mengomel lah!! kakak mohon padamuu" Zhang Fei Ran memeluk erat raga adiknya yang sudah tidak bernyawa
Hao Lan masih terdiam di tempat Yuan Wei mengakhiri hidupnya, ia menatap pedang dari Yuan Wei yang dihadiahkan untuknya dan sangat ia jaga itu ternyata adalah pedang yang merenggut nyawa orang yang paling dia sayang.
darah yang ada di pedang itu pun masih terlihat segar, "Yuan Wei" tangis Hao Lan
"Yuan Wei.. aku minta maaf padamu, kau tidak mengizinkan aku untuk minta maaf padamu dengan baik, kenapa kau mengakhiri hidupmu seperti ini? kenapa kau membiarkanku menanggung rasa bersalah dan dosa seumur hidupku?" tangis Hao Lan
"jika kau menginginkan balas dendam, kau sudah berhasil. kau membalas dendammu padaku dengan sangat kejam! kau mengakhiri cintamu, sayangmu, kau tidak mengizinkanku bertemu dengan anak kita. kau sudah membalaskan dendamu dengan baik, sayangku" lanjut Hao Lan
____
_______
"Yuan Wei?" suara samar terdengar
mata Yuan Wei terbuka perlahan
ruangan asing, ornamen putih biru dengan lampu yang menyinari penuh ruangan itu
"hai Yuan Wei" Yuan Wei menoleh ke sumber suara
"Yuan Wei.. sukurlah, tenang saja dokter akan segera kemari. gue udah menekan tombol untuk manggil dokter"
"Jiang Di?"
"apa gue udah mati?" Yuan Wei mengangkat tangannya keatas
"permisi, saya dokter Lu izin memeriksa pasien terlebih dahulu."
"silahkan dokter"
"nona bisa mengatakan nama anda?"
"Zhang Fei-.. Zhou.. Yuan Wei" Yuan Wei yakin ia masih hidup namun kini ia sudah kembali ke dunia aslinya
____
_____
2 hari setelah Yuan Wei sadar dari koma nya
"apa ini artinya gue udah selesai sama urusan Zhang Fei Fei? jadi apa yang sebenarnya diinginkan Zhang Fei Fei? dia mati ditangannya sendiri? atau dia ingin Hao Lan tetap hidup?"

"Yuan Wei, dokter bilang kemungkinan lusa lo udah boleh balik dari rumah sakit" ucap Jiang Di yang baru datang dari luar"ga boleh hari ini?" tanya Yuan Wei "makin bodoh aja ni bocah" gumam Jiang Di sambil meletakkan buah yang ia beli untuk Yuan We...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuan Wei, dokter bilang kemungkinan lusa lo udah boleh balik dari rumah sakit" ucap Jiang Di yang baru datang dari luar
"ga boleh hari ini?" tanya Yuan Wei
"makin bodoh aja ni bocah" gumam Jiang Di sambil meletakkan buah yang ia beli untuk Yuan Wei
"selama gue koma ada yang nyariin gue ngga?" Yuan Wei bertanya dengan harapan ada kerabatnya yang tak tau ada dimana yang peduli dengan keadaannya
Jiang Di menghela nafas, "gue" ucapnya sambil tersenyum
"dih"
"ada sih, yang nabrak lo. Pak Hao namanya. Ngga tau kenapa beberapa hari ini dia ga dateng. biasanya tiap hari dateng jengukin lo"
"namanya ngingetin gue sama Hao Lan"
"biaya rumah sakit lo kayanya juga dibayar sama dia deh. lo kalo pinter gue saranin buat deketin pak Hao. Dia belum nikah umurnya juga ga tua-tua banget. baru 30 taun"
"lo gila? temennya baru sadar dah disuruh deketin om-om"
"ini namanya memanfaatkan keadaan, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui"
"lo aja yang deketin sana, siapa tau dia masih belum nikah gara-gara homo"
"HEH! ngawur!"

Hari demi hari sudah berlalu
Yuan Wei kembali masuk kedalam rutinitas belajarnya sehari-hari
"Yuan Wei, meskipun kau baru saja terkena musibah, jangan lupa untuk menyelesaikan tugas rangkumannya" ucap pak Jiayu setelah melihat Yuan Wei sudah mengikuti kelasnya kembali
"baik.. pak" Yuan Wei kesal
"tugas rangkuman lagi, gila! gara-gara dia gue kejebak di masa lalu" Batin Yuan Wei kesal
"nanti gue temenin, gue mau balikin ensiklopedi juga" ucap Jiang Di
Yuan Wei mengangguk

di perpustakaan
"huhftt.. Jiang Di, Jiang Di.. bisa-bisanya diare gara-gara makan mie setan" omel Yuan Wei sendirian
"mana ya novel yang gue baca terakhir kali itu" Yuan Wei mendongak, menunduk, menengok, celingak-celinguk mencari novel yang ia baca terakhir kali sebelum ia jatuh kedunia kuno
"sudah ditata lagi bukunya?" tanya petugas perpustakaan
"sudah, makasih kak" ucap seorang pria
"hah suara ini?" Yuan Wei menoleh seketika ke asal suara
pria yang punya suara itu berjalan keluar tanpa mengizinkan Yuan Wei melihat parasnya
"mana mungkin Hao Lan disini"
Yuan Wei menelusuri buku yang ada di rak lain, "nah! akhirnya ketemu juga"
Yuan Wei duduk di sudut perpustakaan mengeluarkan laptop dan kembali mencoba merangka singkat isi novelnya
"Lhoh?!" kagetnya
"kok gini? perasaan alurnya ga gini deh" Yuan Wei membolak balik halaman membacanya sekilas lalu menutup bukunya mendadak
"jangan jangan alur buky ini berubah gara gara gue ngubah jalan hidupnya Zhang Fei Fei?" gumamnya
"kalau iya, berarti gue bisa tau apa yang terjadi setelah Zhang Fei Fei mati kan?" Yuan Wei kembali membuka buku itu namun ia langsung menuju pada bab terakhir dengan judul bab
'izinkan aku'

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang